INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Fenomena perubahan iklim memberikan tekanan yang berat terhadap degradasi lingkungan. Seperti terjadinya banjir, tanah longsor, kebakaran dan kelangkaan sumber daya air.
Selain itu, fenomena ini juga bisa membuat kegagalan panen karena kekeringan merupakan bentuk ancaman anomali iklim yang sering terjadi akhir-akhir ini.
Ketua Bidang Penanganan Bencana Alam DPP Partai Golkar Mukhtarudin mendorong pemerintah mempersiapkan sarana prasarana untuk melakukan langkah mitigasi, antisipasi dan perlu meningkatkan upaya preventif terhadap efek dari perubahan iklim tersebut.
“Langkah itu guna menghadapi dampak dari fenomena perubahan iklim, agar dapat meminimalisir ancaman yang berpotensi terjadi,” tutur Mukhtarudin, Sabtu 13 Januari 2024.
Mesti begitu, Anggota DPR RI dari fraksi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini juga mengatakan bahwa pemerintah harus memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada terhadap berbagai dampak perubahan iklim.
“Ini dilakukan yakni untuk memperkecil risiko terjadinya bencana yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan masyarakat,” imbuh Mukhtarudin.
Peraih tokoh peduli daerah terbaik Parlemen Award 2023 ini pun menghimbau masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, dikarenakan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan juga menjadi salah satu penyebab pemicu bencana alam.
Pemerintah juga, kata Mukhtarudin harus menyusun program rencana jangka panjang untuk mencegah terjadinya banjir, tanah longsor, kebakaran, kelangkaan sumber daya air, dan kegagalan panen. Utamanya di daerah-daerah yang terindikasi rawan terkena dampak perubahan iklim.
“Saya berharap pemerintah berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk mengoptimalisasi infrastruktur penunjang mitigasi bencana, seperti sistem drainase, peresapan air, hingga penampungan air,” pungkas Mukhtarudin.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian