INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Hingga saat ini dari 17 Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)., Pemerintah setempat menyebut masih ada enam kecamatan yang belum terjangkau Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram subsidi.
Hal itu diungkapkan oleh Alang Arianto, Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, belum lama ini. Menurutnya hal demikian terjadi karena enam kecamatan itu belum mendapatkan kuota LPG 3 Kg dari Pertamina.
“Keenam kecamatan itu adalah, Kecamatan Kotabesi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Antang Kalang, dan Telaga Antang,” ungkap mantan Kepala BKD Kotim itu, Sabtu, 25 Juni 2022.
Belum terjangkaunya keenam kecamatan itu kata Alang menyebabkan dampak kelangkaan LPG di Kotim. Karena jumlah kuota setiap kecamatan yang telah ada sudah terkonversi menyesuaikan jumlah masyarakat.
Terkait hal tersebut, pihaknya mengaku telah menyapampaikan hal demikian kepada Bupayi dan telah menyurati Direktorat Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, serta meminta dukungan kepada anggota DPR RI Komisi VII untuk melobi ke Dirjen Migas dan telah mendapat tanggapan.
Pihaknya berharap tahun depan masalah tersebut sudah bisa teratasi. Sehingga kebutuab LPG untuk keluarga kurang mampu terpenuhi dan mendukung bangkitnya UMKM pasca pandemi Covid-19.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI, Willy Midel Yoseph, berjanji akan membantu Pemkab Kotim untuk menindaklanjuti kembali usulan tersebut. Pasalnya, sebelumnya ia telah menyampaikan usulan tersebut ke Menteri ESDM, namun rupanya belum ada keputusan.
“Saya akan follow up lagi ini. Ini sudah saya sampaikan ke menteri, tapi rupanya belum ada keputusan. Jadi saya akan sampaikan lagi sehingga kuota LPG untuk Kotim bisa ditambah,” pungkasnya.
Editor: Andrian