INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor mengapresiasi perselisihan antara Umat Hindu Kaharingan yang diwakili oleh Tim 11 dengan tujuh Damang diselesaikan secara damai.
“Ini menandakan bahwa kita menjaga kebersamaan serta perdamaian yang sudah terjalin dengan baik di kabupaten kotawaringin timur,” ujar Halikinnor saat hangkat hambai perdamaian yang diselenggarakan di Balai Basarah, Sampit, Senin 3 Juli 2023.
Kegiatan hangkat hambai perdamaian ini tindak lanjut setelah tercapai kesepakatan perdamaian, setelah adanya protes dari umat Hindu Kaharingan yang diwakili Tim 11 terkait tujuh damang dalam sebuah sidang adat membuat putusan yang di dalamnya mengaitkan dengan Kitab Panaturan yang merupakan Kitab Suci umat Hindu Kaharingan.
Sehingga menimbulkan protes dari umat Hindu Kaharingan, bahkan sempat dibawa ke ranah hukum. Namun setelah pertemuan antara tujuh damang dengan umat Hindu Kaharingan yang diwakili Tim 11, akhir dicapai kesepakatan dan perdamaian.
“Sejatinya hal ini dapat menjadikan kita lebih dewasa dan bijak dalam mengambil suatu keputusan, perdamaian yang ini juga hendaknya dijadikan sebagai sarana introspeksi dan evaluasi diri, membawa perubahan kearah yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Halikinnor memberikan apresiasi kepada Tim Sembilan dan Majelis Agama Hindu Kaharingan Pusat Palangka Raya dan Kabupaten Kotim yang sudah berupaya menjaga keamanan dan perdamaian.
“Kami senang bersama dengan tokoh agama, budaya, adat dan tokoh pemuda yang ada di Kotim. Saya juga berterima kasih karena sudah menjaga keamanan dan kedamaian di Kotim,” ucapnya.
Halikinnor berharap kepada tokoh agama dan lembaga adat untuk tetap menjaga keberagaman dan adat istiadat agar tidak hilang di telan oleh zaman yang semakin berkembang.
“Adanya kegiatan ini juga saya berharap dapat mempererat tali silaturahmi antara pengurus lembaga agama dan lembaga adat, supaya dalam mengambil langkah kedepan bisa membedakan mana ranah agama dan mana ranah adat,” demikian Halikin. (**)
Editor: Irga Fachreza