INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Mabes Polri diterjunkan pasca-pecahnya konflik di lahan PT HMBP I, Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukan untuk mengungkap kasus penembakan yang menghilangkan satu nyawa warga setempat serta melukai satu warga lainnya.
Sejak Senin 9 Oktober 2023, tim gabungan investigasi dari mabes Polri bertolak dari Jakarta ke Sampit mulai melakukan memasang garis polisi, olah TKP, pra rekonstruksi hingga kegiatan investigasi lainnya di lokasi.
Setidaknya menurut Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji bahwa lebih dari 30 personel yang dilibatkan dalam tim investigasi itu, diantaranya adalah perwira.
“Lebih dari 30 orang, yang terlibat Rasium, Itwasum, Bareskrim, Baintel, Puslabfor, Inafis dan Ditpropam. Saat ini belum ada temuan di lapangan semua masih berjalan,” beber Erlan, Rabu 11 Oktober 2023.
Sementara itu pihaknya berkomitmen akan melakukan investigasi dengan transparan dan jujur serta dengan teliti dan hati-hati. Sehingga pihaknya tidak dapat memperkirakan kapan investigasi itu rampung, dan diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama.
Sejak pecahnya konflik, 7 Oktober 2023 lalu yang menewaskan warga setempat bernama Gijik dan melukai Taupik Rahman, warga dampai hari Selasa 10 Oktober 2023 lalu masih menemukan selongsong peluru dan proyektil gas air mata di sekitar lokasi kejadian.
Saat ini polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti yang ditemukan dari lapangan, yakni sejumlah mandau, samurai, senjata api rakitan hingga bom molotov.
Namun warga menepis sejumlah barang bukti yang diamankan bukan dari mereka, Anti P warga Desa Bangkal yang berada di lokasi dalam menuntut plasma 20 persen kepada perusahaan itu menegaskan bahwa senjata api rakitan, samurai hingga bom molotov tidak pernah mereka gunakan dan lihat. (**)
Editor: Irga Fachreza