INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Jalan menuju PT Menteng Jaya Sawit Perdana (MJSP) kembali diportal oleh masyarakat Desa Bagendang Tengah Ramban, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), 6 Oktober 2021.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD Kotim, Sihol Parninggotan Lumban Gaol mengatakan pemicu terjadinya pemortalan biasanya karena, pertama belum selesainya ganti rugi lahan kepada orang per orang secara tepat sasaran dan transfaransi pembayaran.
Kedua tuntutan masyarakat atas kewajiban perusahaan untuk memfasilitasi dengan baik penyediaan 20 persen plasma dari luasan HGU yang dikuasainya, ketiga minimnya penyaluran dan pembinaan dana CSR untuk masyarakat.
“Beberappa point tersebut yang sering mereka keluhkan dan sampaikan ke kami melalui Komisi I DPRD Kotim. Masyarakat sekarang kami lihat sudah mulai jenuh akan janji-janji perusahaan maupun janji yang disampailan oleh pemerintah daerah. Semua keluhan yang mereka sampaikan hanya selalu berujung ditingkat mediasi tanpa tindak lanjut yang jelas,” jelas Sihol Parninggotan Lumban Gaol, Kamis 7 Oktober 2021.
Lanjut Gaol, kelompok masyarakat yang pernah menyampailan keluhan ke pihaknya sudah kehilangan kesabaran sehingga satu-satunya cara yang ingin mereka lakukan sesuai kemampuan mereka adalah ingin memortal areal kebun untuk memastikan agar perusahaan tidak melakulan aktifitas disekitar areal yang mereka portal hingga didapatkan kesepakatan dari berdasarkan harapan mereka masyarakat.
“Hidup mereka saat ini sudah sangat menderita diterjang situasi ekonomi yang semakin sulit, sementara sehari-hari mereka hanya menonton investor lenggang kangkung menikmati hasil usahanya dengan berkelimpahan,” katanya.
Pria yang akarab disapa Gaol ini juga menambahkan, dari apa yang disampaikan oleh masyarakat. Mereka menduga bahwa mandeknya tuntutan mereka disebabkan karena adanya oknum-oknum yang ikut menikmati keuntungan diatas penderitaan mereka.
“Sudah saya sampaikan kemasyarakat yang mengadu, agar tidak pernah putus asa memperjuangkan keinginan dan hak-haknya. Namun tetap lami ingatkan agar dalam memperjuangkan tuntutan dan keinginanya agar jangan sampai anarkis,” tambah Gaol.
“Kami memahami apa yang mereka rasakan saat ini, apalagi seperti yang mereka laporkan ke kami bahwa mereka sering merasa tertekan ditakut-takuti dengan cara membenturkan dengan para penegak hukum. Yang tersampaikan seolah-olah hanya masyarakat yang selalu salah, namun bila pihak perusahaan yang salah tidak pernah ditindak lanjuti. Mereka berharap dalam hal ini agar DPRD bisa hadir ditengah-tengah mereka untuk membantu agar harapan dan tuntutan mereka bisa segera direalisasikan,” tutup Legislator Partai Demokrat ini.