INTIMNEWS, PALANGKA RAYA – Koordinator Wilayah V Keluarga Mahasiswa Teknik Indonesia (KMTI), Afan Safrian mengajak pemuda di Palangka Raya memeraangi narkoba. Hal ini dilakukan lantaran Kota Palangka Raya masuk dalam zona merah peredaran narkotika.
Afan menyoroti terkait peredaran narkoba yang terjadi di Palangka Raya. Apalagi kata dia, mengakibatkan salah satu anggota kepolisian dari Polda Kalteng tewas.
“Menjamurnya peredaran narkoba di Kota Palangka Raya menjadi tanda tanya besar. Pemerintahan Kota Palangka Raya dianggap lalai dan terkesan abai karena tidak adanya tindakan yang diambil untuk zona merah penyebaran narkoba dalam kawasan Kota Palangka Raya,” ungkap Afan Selasa 13 Desember 2022.
Melihat kondisi seperti ini, Afan mengajak seluruh elemen mahasiswa dan pemuda di Kota Palangka Raya untuk memerangi narkoba. Menurutnya, kaum intelektual kampus harus bahu-membahu dan ikut serta dalam membantu pemberantasan narkoba di Palangka Raya.
“Peredaran norkoba di Palangka Raya harus menjadi perhatian kita semua. Jangan sampai generasi muda di Palangka Raya rusak akibat peredaran narkoba yang semakin membesar di kota ini,” bebernya.
Mahasiswa asal Universitas Muhammadiyah Palangka Raya ini juga mempertanyakan kinerja BNNP yang terkesan tidak perduli. Menurutnya, BNNP saat ini terkesan menutup mata terkait peredaran narkoba.
“Pergerakan BNNP sampai saat ini terkesan masif dalam memberantas narkoba yang ada di kota Palangka Raya. Jangan sampai masyarakat menilai BNNP tidak bekerja dan melakukan tugasnya memberantas narkoba di Kota Palangka Raya,” jelasnya.
Afan juga menyoroti insiden oknum polisi yang tewas akibat meminta “upeti” di kampung narkoba. Hal ini kata dia, sangat disayangkan terjadi di tubuh institusi yang menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba.
“Tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama. Sangat disayangkan peristiwa ini harus terjadi di tubuh Polri yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba, namun kini masih ada oknum yang bermain,” pungkas Afan. (**)
Editor: Irga Fachreza