INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Puluhan mahasiswa Universitas Palangka Raya melakukan aksi di depan videotron di dekat perempatan gerbang masuk kampus UPR, Minggu (17/7/2022) kemarin.
Aksi mahasiswa tersebut bertepatan dengan pembukaan kegiatan KKN Kebangsaan ke-10 Tahun 2022 yang dilaksanakan di Stadion Mini Universitas Palangka Raya.
Aksi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa ini sebagai respons hadirnya tokoh petinggi partai yang masuk ke dalam kegiatan KKN kebangsaan yang diselenggarakan Universitas Palangka Raya.
Dr. Aswin Usup selaku Ketua pelaksana KKN Kebangsaan turut menanggapi terkait aksi mahasiswa yang dilakukan kemarin dan membantah terhadap beberapa hal yang disampaikan oleh mahasiswa,
“Terkait dugaan mahasiswa yang mengatakan bahwa kegiatan KKN Kebangsaan yang disusupi politik praktis masuk ke dalam kampus itu semua sama sekali tidak benar,” kata Aswin saat ditemui Senin, 18 Juli 2022.
Aswin yang juga Ketua LPPM UPR itu menyampaikan bahwa terkait mengundang partai politik di dalam kampus UPR itu semua demi kebhinekaan.
“Terkait kami mengundang tokoh partai politik itu bukan karena adanya keberpihakan kepada salah satu partai, tetapi itu merupakan mengundang sesuai dengan kapasitas tokoh tersebut untuk mengisi materi,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan alasan terkait mengundang Megawati Soekarnoputri yang merupakan salah satu sosok yang dekat dengan Bung Karno, yang mana bung Karno sendiri merupakan tokoh proklamator pendiri Provinsi Kalimantan Tengah dan juga pencetus terbentuknya Universitas Palangka Raya.
“Kami mengundang Megawati Soekarnoputri untuk membuka kegiatan, karena beliau merupakan tokoh yang paling dekat saat ini dengan sang proklamator dan satu pendiri Provinsi Kalteng dan juga pencetus terbentuknya UPR,” jelasnya.
Mengenai tokoh partai politik yang menjadi pembicara, Aswin juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengundang seluruh partai. “Terkait partai politik kami tidak condong kepada salah satu partai, karena kami mengundang seluruh partai dalam kegiatan Pembukaan KKN Kebangsaan. Adapun misalnya salah satu parpol diuntungkan itu hanya sekedar bonus bagai partai tersebut,” tutur Aswin.
“Semua yang diundang sebagai pemateri adalah tokoh yang memang memiliki kapasitas dalam memberikan materi terkait pembekalan dan itu semua demi kebhinekaan,” tutupnya.
Editor: Andrian