INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, yang telah dirilis pada Rabu (4/1), Kota Palangka Raya tercatat mengalami inflasi sebesar 0,22 persen.
Komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi Palangka Raya diantaranya beras 0,28 persen, emas 0,04 persen, tomat 0,03 persen, makanan ringan 0,03 persen, dan ikan asin telang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Sigit Karyawan Yunianto, mengatakan, Palangka Raya sampai terjadi inflasi itu disebabkan lambatnya gerakan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pemerintah daerah.
“Kenapa saya bilang lambat, bahwa proyek-proyek dan anggarannya pun macet. Ada yang tidak ditender, bahkan ada yang ketakutan. Lah kenapa? karena ada kelemahan di dalam manajemen birokrasi. Misalnya saja yang kerap terjadi, proyek mengalami kemunduran yang targetnya bulan Oktober malah ke bulan November gimana nggak inflasi, ” ucapnya Kamis 5 Januari 2023.
Ketua Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (Adeksi) ini juga menerangkan, pertumbuhan ekonomi itu yang paling utama kuncinya adalah geraknya roda ekonomi yang dijalankan oleh pemerintahan.
“Apabila pemerintahannya lambat otomatis inflasi terus-terusan. Saya tegaskan bahwa di Kota Palangka Raya terkhususnya tidak memiliki kawasan pertambangan, perkebunan saja hanya ada di wilayah tertentu dan itu pun banyak dikelola oleh perorangan. Ya salah satu-satunya jalan keluarnya untuk Pemerintah Kota (Pemko) harus bisa mengevaluasi bagaimana kedepannya menghadapi hal seperti ini, ” tegasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza