INTIMNEWS.COM, ATAMBUA – Enam (6) penari likurai yang membawa nama Indonesia terkhususnya Kabupaten Belu kembali dari Eropa, setelah mempertunjukkan tarian budaya Belu yaitu likurai dengan keliling di benua Eropa, Selasa 9 November 2021.
Dari pantauan awak media, antusias masyarakat menerima para penari tersebut terlihat sepanjang jalan untuk memberikan dukungan terhadap ke enam penari tersebut.
“Kami bangga, dengan adanya mereka tarian kita bisa dipertontonkan di benua Eropa, mudahan kedepannya tarian serta adat budaya Belu semakin dikenali di mata dunia,” kata Hendrikus Haman.
Selain warga yang antusias menerima kedatangan ke enam penari tersebut, terlihat juga sebuah pick up berwana putih yang menjemput di batas kota Atambua.
Diketahui dari kota Kupang, ke enam penari tersebut menggunakan travel hingga ke kota Atambua dan dengan sederhananya penjemputan dan antusias warga bermodal kan pick up untuk keliling memutari kota Atambua.
“Ini adalah bentuk spontanitas kami masyarakat belu sebagai bentuk apresiasi kami kepada ibu-ibu Belu yang sudah dengan cara dan kemampuan mereka melestarikan dan memperkenalkan tarian likurai di manca negara,” ujar salah satu warga.
Likurai merupakan warisan leluhur yang perlu dijaga dan dilestarikan sebab likurai merupakan ciri khas dan identitas kita sebagai ema no rai belu.
Sebagai masyarakat belu tentunya kita harus berbangga sebab dizaman modern ini masih ada yang peduli dan mau terus melestarikan budaya kita yang makin hari makin dilupakan.
“Kemajuan globalisasi tentu tidak dapat dihindari dalam kaitan dengan kehidupan kita, namun mereka menunjukkan bahwa kita harus maju dan modern dalam bingkai budaya dan kepribadian serta ciri khas kita sendiri sebagai ema no rai Belu (sebagai manusia Belu),” pungkasnya.