
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng) terus memberikan perhatian penuh pada persoalan di bidang kesehatan.
Diantaranya adalah masalah stunting dan minimnya tenaga medis kesehatan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul, saat mendampingi Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari, yang sedang melakukan peninjauan langsung ke beberapa puskesmas yang menjadi lokasi CKG (Cek Kesehatan Gratis) di Kota Palangka Raya.
Suyuti mengatakan jika isu stunting menjadi isu besar saat ini di Kalteng. Meskipun jumlahnya semakin menurun, namun pemerintah provinsi akan terus bekerja dan memberikan yang terbaik agar bisa menekan angka stunting tersebut.
“Kalo untuk Kalteng saat ini isu besarnya itu stunting. Memang kita belum mencapai target nasional, tapi yang sering orang duga itu kita start paling tinggi di Indonesia 41 nah sekarang kan kita berada di 20an, drastis sekali,” jelasnya.
“Meskipun begitu tentu masih banyak yg harus dikerjakan,” sambunf Suyuti, Kamis, 20 Februari 2025.
Kemudian, ia juga mengatakan minimnya tenaga medis juga jadi perhatian khusus.
Pasalnya sebagian tenaga medis enggan untuk ditempatkan di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Namun, Suyuti mengungkapkan saat ini Kementrian kesehatan sudah mempunyai beberapa kebijakan mengenai masalah tersebut.
“Kemudian kurangnya tenaga medis, banyak yang tidak bersedia bertugas di luar daerah yang sulit, tapi untuk sekarang sudah mulai muncul kebijakan misalnya dari Kementerian Kesehatan yaitu Nusantara Sehat yang mana orang ditugaskan di tempat lain,” paparnya.
“Tahun ini pun kita mulai lagi penugasan khusus ke daerah-daerah yang kosong. Harapannya dalam 2 tahun sudah ada tenaga kesehatan tetap,” pungkasnya.
Editor: Andrian