INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Konflik minuman keras (Miras) antara pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memasuki babak baru. Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin saat bertemu dengan tokoh agam dan tokoh adat dayak di Mapolres setempat.
Mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendatangi Wakil Bupati (Wabup) Irawati untuk membuat laporan terkait dugaan pelecehan atas tindak arogansi pemilik toko miras di Jalan Tjilik Riwut beberapa hari lalu.
“Saya sudah meminta kasat narkoba untuk mendatangi wabup, apakah ingin membuat laporan. Namun wabup meminta waktu untuk berkoordinasi dengan bupati. Sehingga nantinya laporan tersebut akan menjadi dasar pondasi kami bergerak,” kata Jakin, Senin 21 Juni 2021
Hal itu diungkapkan karena tokoh agama dan tokoh adat se Kotim bertemu dengan Kapolres Kotim untuk meminta aparat mengamankan terduga pelaku pelecahan wabup Kotim.
“Kita minta hadirkan bos miras itu ke Sampit. Agar masyarakat dingin, karena saat ini keadaan publik geram melihat aksinya,” kata H Ahmad Royyani Aziz kepada Kapolres
Namun Kapolres belum bisa memenuhi permintaan tersebut karena belum ada laporan. Sementara itu Ahmad Royyani Aziz mengusulkan kepada Kapolres untuk seluruh tokoh agama dan adat yang hadir saat itu membuat laporan.
“Kita tunggu keputusan wabup dulu,” sebut Kapolres
Saat ini tokoh agama dan adat mengaku tengah meredam emosi publik atas peristiwa itu.
“Ada dua perkara yang kami tangani. Pertama kejadian ditempat Samsul Bahri dan kedua adalah postingan Samsul Bahri,” katanya lagi