INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kebakaran hutan dan lahan mulai mengancam Kalimantan Tengah. Pemerintah Provinsi Kalteng pun menyiapkan anggaran ratusan miliar rupiah untuk mengantisipasi bencana tersebut. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan.
Sebagai legislator perwakilan dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, Mukhtarudin meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Jagawana dan Polisi hutan untuk meningkatkan patroli dan meningkatkan kewaspadaan. “Khususnya pada titik-titik yang rawan terjadi karhutla di wilayah tersebut,” tandas Mukhtarudin, Senin, 22 Juli 2024.
Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) ini juga mengatakan bahwa pemerintah pusat harus bersikap tegas kepada masyarakat yang tidak mematuhi larangan membakar hutan dan lahan. Mengingat, kata Mukhtarudin, karhutla sering terjadi berulang, dengan demikian diharapkan penegakan hukum yang tidak pandang bulu dapat menekan terjadinya karhutla.
Peraih penghargaan Tokoh Peduli Daerah Terbaik Teropong Parlemen Award 2023 ini berharap KLHK bekerja sama dengan aparat kepolisian dalam melakukan patroli hutan dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Pasalnya, lanjut Mukhtarudin, masih banyak masyarakat yang melakukan pembakaran hutan dengan sengaja dan tujuan tertentu.
“DPR RI tentu meminta agar pemerintah bisa tetap mensejahterakan masyarakat yang penghasilan atau pendapatannya sebagian besar dari hutan, tanpa harus merusak atau membakar hutan dengan sengaja,” pungkas Mukhtarudin.
Waspada Karhutla, Menko Airlangga Beri Peringatan Ini
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan agar bersiap mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi, termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Pentingnya antisipasi bencana secara efektif dan berkesinambungan,” kata Airlangga dalam apel dan simulasi penanganan karhutla provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) tahun 2024 di Palembang, Sabtu, 20 Juli 2024.
Airlangga mengatakan tantangan potensi bencana alam yang berasal dari kekeringan dan kebakaran hutan, terutama di kawasan lahan gambut, tentu dapat menyebabkan kerugian ekonomi di berbagai sektor. Untuk itu, Menko Airlangga menekankan langkah-langkah pencegahan terhadap bencana harus terus dilakukan secara efektif untuk dapat menjaga keselamatan masyarakat serta meminimalisir dampak yang merugikan bagi laju pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap karhutla, diharapkan dapat mempermudah pengendalian dan memperkecil potensi kerugian,” pungkas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian