INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Sekretaris Umum Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Ardianur mendukung langkah Bupati Kotim untuk menghentikan program kegiatan anggaran tahun 2023 demi membayar utang daerah.
Menurut Ardianur mau tidak mau Bupati harus mengambil kebijakan seperti itu supaya menyehatkan keuangan daerah untuk tahun-tahun kedepannya
Karena kata dia, tidak mungkin gali lobang dan tutup lobang terus menerus, itu tidak akan menyelesaikan masalah kedepannya.
Memang menurutnya kebijakan yang diambil Bupati ini tidak populis karena akan berdampak pada pembangunan daerah tahun ini, tapi dirinya yakin masyarakat akan paham dengan kondisi ini.
Lanjutnya, menurut hukum ekonomi keuangan yang sehat adalah pemasukan dan pengeluaran itu seimbang akan tetapi kondisi keuangan daerah pada saat ini besar pasak daripada tiang.
“Pasti kondisi ini akan mengganggu jalannya roda pemerintahan atau pembangunan. Apalagi yang menjadi korban dengan kondisi ini cukup banyak, contohnya para kontaktor kecil, yang hanya mengharapkan hasil dari kerjaannya itu, kalau terlambat pembayarannya tentu ini akan sangat berpengaruh sama mereka, baik untuk pembayaran upah tukang dan juga utang-utang mereka di toko tempat mengambil bahan bangunan,” katanya, Minggu 27 Agustus 2023.
Menurutnya tidak jarang mereka akan kena pinalti karena utang yang sudah jatuh tempo tapi tidak mampu untuk membayar. bahkan menurut laporan teman-teman kontraktor ada yang sampai dilaporkan ke polisi oleh pihak toko karena pembayaran yang terlambat berbulan-bulan.
“Dampak lainnya juga kepada para ASN yang sudah menjaminkan SK gajinya ke bank, saya yakin jumlahnya 80-90 persen dari seluruh ASN, bagi mereka ini tentu yang hanya mereka harapkan adalah tunjangan atau Tambahan Penghasilan Pegawai untuk biaya hidup perbulannya,” tegasnya.
Kalau pembayaran tunjangan atau TPP mereka tertunda seperti sekarang ini sampai empat bulan tentu akan sangat berpengaruh pada kehidupan rumah tangga mereka dan juga mungkin akan berpengaruh pada kinerja mereka. Begitupun juga kepada para pendidik dan para petugas kesehatan, apalagi yang bertugas di daerah yang jauh dari kota.
Menurutnya dengan kebijakan Bupati tahun ini, dapat menyehatkan kembali keuangan daerah pada tahun-tahun kedepannya.
“Semoga seperti harapan pak Bupati dan Wakil Bupati bahwa pada tahun 2024 nanti sudah normal,” pungkasnya.
Editor: Andrian