INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur (Kotim) mengimbau masyarakat menggunakan masker dan tetap menjaga kesehatan. Pasalnya, meningkatnya kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kotim membuat kabut asap di wilayah tersebut kian meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim, Umar Kaderi menyebut hingga kini kasus infeksi saluran pernapasan Akut (ISPA) tidak mengalami kenaikan yang signifikan dibanding Agustus 2023 lalu.
tidak terjadi kenaikan signifikan kasus ISPA pada September ini dibandingkan dengan Agustus 2023 kemarin.
“Antara bulan September memang ada peningkatan sedikit cuman tidak signifitat, karna kemarin sempat hujan sehingga sedikit mengurangi kabut asap di Kotim, sehingga mengurangi partikel-partikel yang bertebaran di udara,” ujar Umar Kaderi, 26 September 2023.
Meski begitu, dirinya mengakui kabut asap di Kotim ada. Untuk itu, Umar mengimbau masyarakat tetap mengenakan masker, menjaga kesehatan diri dan upaya mitigasi lain tetap diperlukan untuk mengantisipasi dampak buruknya udara.
“Kita berharap dengan adanya kabut asap ini sehingga kita bisa melaksanakan aktifitas biasa dan menghimbau selalu masker untuk kegiatan-kegiatan di luar rumah,” lanjutnya.
Selain itu, menurutnya, untuk antisipasi seperti biasa menghimbau masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat bisa mencegah infeksi penyakit ISPA dan penyakit lainya.
“Masyarakat tetap tetap kita himbau untuk melaksanakan pola hidup sehat, untuk mencegah infeksi penyakit lainya. Fasilitas kesehatan kita buka 24 jam untuk melakukan periksaan secepatnya di puskesmas setempat,” jelasnya.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak menimbulkan faktor risiko yang memicu terjadinya ISPA. Penyebab kasus ISPA saat ini masih ada, diantaranya perubahan iklim hingga musim kemarau berkepanjangan yang memicu polusi udara dan kemudian mengganggu sistem pernapasan masyarakat.
“Faktor kenaikan bulan ini juga masih sama seperti sebelumnya akibat dari karhutla. Kita sudah menghimbau melalui spanduk, melakukan sosialiasi puskesmas wilayah namun masih banyak masyarakat yang menyalahi aturan. Terutama lansia dan anak anak karena masih banyak yang keluar rumah dengan urusan yang tidak terlalu penting,” pungkasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza