INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pada bulan Juni 2021, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami inflasi sebesar 0,23 persen. Hal tersebut diikuti dengan laju inflasi tahun kalender (1, 23 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (1, 30 persen).
Adapun data tersebut berdasarkan acuan pada dua wilayah yakni Kota Palangka Raya dan Sampit. Dimana pada bulan Juni 2021 kota Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,08 persen dan Sampit mengalami inflasi sebesar 0,54 persen.
“Dari 90 kota pantauan IHK atau Indeks Harga Konsumen, Palangka Raya menempati peringkat ke-26 Kota yang mengalami inflasi dan Sampit menempati peringkat ke- 7 kota Inflasi,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro melalui Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Akhmad Tantowi dalam siaran live rilis resmi statistik, Kamis 1 Juli 2021.
Dia menambahkan bahwa Inflasi di Palangka Raya dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,49 persen), kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (0,46 persen), serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,27 persen).
Sedangkan Inflasi di Sampit (0,54 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,97 persen), kelompok transportasi (0,71 persen), serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,55 persen).
Sementara itu dampak Kebijakan Harga dan Fluktuasi Harga di Pasar Eceran selama Juni 2021, komponen energi relatif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sebagian besar perubahan tingkat harga kebutuhan bahan pokok, baik di Palangka Raya maupun di Sampit.
Hal ini terlihat dari rendahnya indeks harga komponen energi di Palangka Raya (97,04) dan Sampit (97,93). Sementara itu, komponen bahan makanan mendominasi andil terhadap perubahan nilai indeks harga di kedua kota walaupun arahnya berbeda, yaitu deflasi di Palangka Raya (0,05 persen) dan inflasi di Sampit (0,32 persen).
Indeks harga sebagian besar komoditas dan jasa di tingkat pedagang eceran relatif
berfluktuasi di kedua kota dengan arah yang sama selama Juni 2021.
“Namun, hal tersebut tidak membentuk pola fluktuasi indeks harga yang serupa karena perbedaan arah pergerakan besaran inflasi yaitu Palangka Raya mengalami inflasi lebih rendah pada Juni 2021, sedangkan Sampit kembali mengalami inflasi yang lebih tinggi dari kondisi Mei 2021,” ucap Tantowi.