INTIMNEWS.COM. PANGKALAN BUN – Ratusan warga dari berbagai daerah di Indonesia kini terlantar di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, setelah mengadu nasib sebagai pekerja di perusahaan-perusahaan lokal.
Dinas Sosial Kotawaringin Barat mencatat, hingga bulan November 2024, sekitar 200 warga yang umumnya berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami nasib tragis ini.
Kebanyakan dari mereka datang dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan namun justru berakhir dalam situasi sulit.
Kepala Dinas Sosial melalui Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Barat, Sanitro, menjelaskan bahwa kasus-kasus penelantaran ini biasanya menimpa pekerja non-permanen yang direkrut melalui agen atau ketua rombongan.
Mereka diberi janji manis tentang pekerjaan dengan penghasilan tinggi, namun kenyataannya justru jauh berbeda. Setelah pekerjaan selesai, banyak dari mereka tidak menerima upah yang dijanjikan atau fasilitas pulang, sehingga terpaksa terlantar di wilayah tersebut.
“Sebagian besar dari mereka bekerja tanpa status sebagai pegawai tetap. Ketika proyek selesai, mereka kerap kali tidak dibayar dan tidak mendapat fasilitas pulang oleh pihak yang merekrut. Alhasil, mereka terlantar dan banyak yang datang ke Dinas Sosial untuk meminta bantuan,” ujar Sanitro, Jumat (8/11).
Dalam upaya menanggulangi persoalan ini, Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Barat berencana untuk memperkuat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, seperti kepolisian, dinas kesehatan, dan Kementerian Sosial.
Tujuannya adalah memastikan agar penanganan bagi warga terlantar ini dapat dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan. Rapat koordinasi antarinstansi ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Sosial, tetapi juga memerlukan peran dinas kesehatan untuk memastikan kesehatan para warga terlantar, serta dukungan dari kepolisian jika diperlukan. Koordinasi lintas instansi ini penting untuk penanganan yang lebih optimal,” jelas Sanitro.
Menjelang akhir tahun, Sanitro mengungkapkan bahwa Dinas Sosial akan melanjutkan pendataan terhadap kasus-kasus warga terlantar yang baru muncul.
Data ini diperlukan untuk menentukan langkah bantuan yang dibutuhkan, termasuk pemulangan ke daerah asal bagi yang memerlukan. Pendataan ini diharapkan bisa membantu mempercepat proses penyelesaian bagi warga terlantar yang mengalami kesulitan ekonomi dan sosial di Kotawaringin Barat.
“Kami sedang mendata ulang seluruh kasus baru yang muncul, dan akan memfasilitasi bantuan bagi mereka yang memerlukan pemulangan. Dengan koordinasi yang baik antarinstansi, penanganan ini dapat berjalan lebih efektif,” lanjut Sanitro.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini, mengingat dampak sosial yang ditimbulkan cukup besar. Sanitro berharap, dengan adanya upaya kolaboratif antarinstansi, masalah penelantaran warga ini bisa tertangani dengan lebih baik, sekaligus mencegah munculnya kasus serupa di masa mendatang.
“Ini adalah masalah sosial yang kompleks dan butuh perhatian bersama. Kami berharap upaya yang dilakukan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk warga terlantar, sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dan tidak kembali mengalami kondisi serupa di masa depan,” pungkas Sanitro.
Permasalahan ini menjadi pelajaran penting akan perlunya regulasi ketat dalam merekrut pekerja, khususnya yang berasal dari luar daerah, agar tidak lagi ada warga yang terpaksa mengalami nasib terlantar di tempat yang jauh dari kampung halaman.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit