INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki beberapa wilayah yang dianggap rawan terjadinya banjir, terutama pada saat musim penghujan dan air sungai naik.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mengusulkan tahun ini dibangunkan shelter.
“Shelter itu adalah tempat penampung sementara sambil menunggu air surut,” ujar Kepala BPBD Kotim Rihel, Selasa 8 Februari 2022.
Dia menjelaskan, selama tahun 2021 khususnya wilayah hulu Kotim terdapat beberapa kecamatan terhitung selama setahun terjadi 3 kali banjir. Hal inilah, menurutnya, menjadi perhatian khusus bagaimana mengantisipasi warga apabila banjir itu melanda pada tahun 2022.
“Shelter ini fungsinya untuk menampung warga terutama rumahnya yang diterjang banjir, tentunya akan dianggap lebih layak dari pada mereka tidur di tenda darurat,” tegas mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kotim ini.
Ditambahkannya, pihaknya hanya sebatas mengusulkan melalui pemerintah daerah setempat supaya apabila terjadi bencana banjir yang melanda Kotim sudah ada antisipasi salah satunya adanya shelter tersebut.
“Kita ketahui bersama bahwa anggaran masih terbatas, namun hal ini perlu juga kita sampaikan mengingat Kotim sudah ada beberapa kecamatan yang dilanda banjir dalam tiga kali dalam setahun,” tandasnya.
Sekadar diketahui, tahun 2021 ada beberapa wilayah kecamatan bagian hulu Kotim diterjang banjir besar akibat hujan deras dan air pasang sehingga merendam ribuan rumah warga diantaranya, Kecamatan Bukit Santuai, Kecamatan Parenggean, Kecamatan Cempaga Hulu hingga Kecamatan Kota Besi.
Editor: Andrian