INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Harga ayam potong di pasar tradisional di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, turun dari Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 38 ribu per kilogram. Penyebabnya, sampai hari ini para pedagang belum mengetahui.
Seorang pedagang ayam potong di Jalan Bhayangkara. DDN, menjelaskan turunnya harga daging ayam yang sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 38 ribu per kilogram mempengaruhi penjualan yang perlahan mulai normal. “Harga daging ayam potong turun setiap harinya Rp 1500 rupiah dan ini berjalan hampir satu mingguan”, ucap DDN saat diwawancarai, Senin pagi 5 Juli 2021.
“Sekarang harga daging ayam perlahan-lahan mulai normal dan sudah mencapai Rp 38 ribu per kilogram. Kalau harga normalnya sih Rp 35 ribu perkilogramnya,” sambung DDN.
Saat ditanya kenapa harga ayam bisa naik, DDN menyebutkan belum mengetahui persis, ada kemungkinan ini permainan pedagang besar. Ia sebagai pedagang kecil tidak tahu persis kenapa bisa naik.
Hal itu dibenarkan pedagang ayam potong lainnya Arifin, yang menyebutkan faktor turunnya harga daging ayam per hari turun Rp 1500 rupiah dan sekarang sudah Rp 38 ribu per kilogramnya.
“Ya bisa jadi harga pengambilan ayam potong di peternak di Jawa Tengah juga lokal dipengaruhi ikut turun karena harga pakan juga turun,” ujarnya.
Apalagi, menurut dia, produksi ayam potong sekarang hanya bisa diperoleh dari berbagai penjuru yang ada di Kobar, termasuk peternak lokal.
“Peternak lokal di Kobar, informasinya mulai panen ayam potong,” ucapnya.
Pembeli daging ayam potong di pasar tradisional di daerah setempat rata-rata dari pedagang daging ayam potong keliling, rumah makan, restoran, juga konsumen masyarakat umum.
Pedagang ayam potong di Pasar Tradisional, Ny. Sriatun menambahkan, penurunan harga ayam potong tidak membawa pengaruh omzet daging ayam. (Yus)