INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Dalam sepekan belakangan, harga ayam potong di Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Mulai mengalami penurunan, per kilogramnya, kini mencapai Rp 40.000 hingga Rp 42.000. Di mana sebelumnya mencapai Rp 50.000 hingga Rp 60.000.
Hal itu diungkapkan oleh Yani, pedagang ayam potong di tempat tersebut. Dirinya juga menyebutkan bahwa harga itu masih terbilang tinggi, sedangkan harga normal dikisaran Rp 28.000 sampai Rp 35.000.
“Sejak musibah pandemi corona ini omzet penjualan kami sudah turun hampir 50 persen. Ini harganya masih tinggi, otomatis minat beli masyarakat kembali turun,” kata Yani, salah seorang pedagang di Pasar Ikan Mentaya (PIM) Sampit, Jumat 2 Juli 2021.
Biasanya pada hari normal, para pedagang ini mampu menjual sekitar 80 sampai 100 ekor per hari. Namun sejak dilanda pandemi ditambah dengan harga ayam yang masih tinggi, mereka hanya mampu menjual sekitar 40 sampai 50 ekor per hari.
“Pada hari libur seperti sabtu dan minggu kita bisa jual 50 ekor, kalau hari biasa dibawahnya sekitar 35 sampai 40 ekor perhari,” ucapnya.
Apa yang menjadi penyebab tingginya harga ayam ini, para pedagang mengakui bahwa harga dari pihak pemasok di Banjarmasin Kalimantan Selatan masih cukup tinggi.
“Kabarnya Ayam dari Banjarmasin dilarikan ke Samarinda karena di sana harganya mahal. Akibatnya pasokan ke Kalteng sempat kosong dan ketika masuk ke Kalteng otomatis harganya mengikut tinggi,” paparnya.
Harga ayam akan kembali normal jika nanti pasokan dari luar daerah lancar dan harganya tidak lagi tinggi.
“Saat ini pasokan ayam dari luar daerah masih sedikit dan harganya tinggi. Kalau nanti lancar dan banyak suplainya, pasti harga akan kembali normal, tapi kita belum tahu kapan,” demikiannya