
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Dari waktu ke waktu, perubahan selalu menjadi bagian dari perkembangan zaman. Seperti yang terjadi saat ini, dimana perkembangan teknologi dan informasi sudah tak dapat terbendung.
Selain itu, zaman yang semakin modern, telah mengantarkan kita pada apa yang disebut dengan digitalisasi. Tak dapat dipungkiri, bahwa proses adaptasi merupakan salah satu upaya untuk tetap bertahan dan bergerak maju sehingga, hal-hal yang berkaitan dengan digitalisasi tentunya menjadi sesuatu yang lazim kedepannya.
“Digitalisasi merupakan suatu keniscayaan dan generasi muda Kalteng harus siap mengambil manfaat melalui potensi yang besar, sangat sayang sekali jika tidak dioptimalkan di era pandemi dan semua sistem serba online sekarang ini,” ucap salah seorang dari kalangan milenial Kalteng, Ahmada saat diwawancarai intimnews.com pada Sabtu, 11 September 2021.
Dia menambahkan bahwa generasi milenial saat ini juga berperan sebagai penggerak ekonomi nasional, karena tidak sedikit para enterpreuner yang berasal dari generasi milenial. Meskipun demikian dengan potensi yang sangat besar tersebut, salah satu tantangan kedepannya adalah masalah kecanduan internet dan hal ini harus menjadi perhatian oleh generasi muda saat ini.
Adapun tantangan bagi generasi muda di Kalteng saat ini adalah rasa malas, rasa takut dan rasa minder. Ditambah dengan tingkat kecepatan digitalisasi membuat generasi milenial bisa terlena, asik rebahan bermanja ria, dengan berbagai aplikasi baik game online, apapun aplikasi hiburan lainnya.
“Sehingga ada kemungkinan muncul semacam sikap acuh atau hilang keinginan untuk menggali lebih dalam dan secara komprehensif dalam memanfaaatkan semua kemudahan yang ada saat ini, baik untuk usaha, bisnis, ataupun memperdalam wawasan pendidikan. Sehingga hal tersebut harus segera diantisipasi oleh generasi milenial,” ucap pria yang juga merupakan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kalteng tersebut.
Selain itu disisi lain yang menjadi tantangan kedepannya, adalah faktor infrastruktur teknologi khususnya di daerah Kalteng masih belum bisa moncever semua lini. Hal tersebut tentunya akan berjalan seiring waktu, karena selama ada keinginan yang kuat generasi milenial di Kalteng tentunya dapat menggunakan sumberdaya yang ada saat ini, sambil terus belajar dan berinovasi.
Terakhir dia juga berpesan karena sebagai bagian dari generasi milenial Kalteng saat ini, agar dapat memberikan inspirasi dan membuka kesempatan untuk generasi milenial saat ini agar dapat terus berkarya, tetap semangat dan optimis serta ikut serta dalam pembangunan daerah, bangsa dan negara.
“Kawan-kawan pemuda, gerbong kita telah terbuka. Ingatlah, jangan menunggu dunia berubah. Setiap perubahan di dunia ini ada di genggaman kita. Asal kita berani untuk melangkah, kita tak akan pernah kalah. Salam Pemuda! ,” tutup Ahmada.