
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) terus berupaya mempercepat penurunan angka stunting dengan memperkuat peran desa sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan penanganannya.
Melalui Aksi Ke-3 rembuk stunting yang digelar pada Kamis (13/3) di Aula Sangga Banua, Kantor Bupati, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kobar menegaskan komitmennya dalam mengoptimalkan intervensi berbasis desa.
Bupati Kobar, Hj. Nurhidayah, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menangani stunting secara terpadu.
Ia menyoroti peran desa dalam menyediakan layanan kesehatan, meningkatkan kualitas gizi, serta membangun lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.
“Kolaborasi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci dalam upaya ini,” ujarnya.
DPMD Kobar sebagai pembina pemerintahan desa memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan efektivitas program penanganan stunting hingga ke tingkat akar rumput.
Kepala DPMD Kobar menjelaskan bahwa optimalisasi dana desa, penguatan kelembagaan desa, serta peningkatan kapasitas aparatur desa menjadi strategi utama dalam percepatan program ini.
Setiap desa diharapkan mengalokasikan dana desa untuk program yang mendukung peningkatan kualitas gizi masyarakat, sanitasi, serta edukasi kesehatan bagi ibu hamil dan balita.
Selain itu, peran kader posyandu, bidan desa, dan Tim Penggerak PKK menjadi elemen krusial dalam mendampingi serta mengawasi pelaksanaan program tersebut.
DPMD Kobar juga mengajak seluruh kepala desa untuk berkomitmen dalam mendukung program konvergensi stunting, khususnya bagi keluarga dengan anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Periode ini sangat menentukan tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, desa harus memastikan layanan kesehatan dan gizi dapat diakses secara optimal oleh ibu hamil dan balita,” tegasnya.
Hasil rembuk stunting ini akan menjadi dasar penyusunan rencana intervensi gizi terintegrasi yang akan dimasukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja (Renja) SKPD tahun 2026.
Dengan pendekatan berbasis desa, diharapkan program percepatan penurunan stunting dapat berjalan lebih efektif, berkelanjutan, serta membawa perubahan nyata bagi generasi masa depan Kotawaringin Barat.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian