INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Demi mendukung pengelolaan yang lebih profesional dan berkelanjutan bagi koperasi kelapa sawit di Kotawaringin Barat (Kobar), Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Kobar mengadakan kegiatan sosialisasi dan diskusi pendampingan. Acara yang berlangsung di Aula Disperindagkop UKM ini dihadiri oleh koperasi-koperasi sawit dari Kecamatan Kotawaringin Lama dan Kumai serta narasumber berpengalaman dari dalam dan luar negeri.
Acara yang diselenggarakan pada Rabu, 6 November, ini dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Disperindagkop UKM Kobar, Alfan Khusnaini. Dalam sambutannya, Alfan menyampaikan harapannya agar program pendampingan ini dapat membantu koperasi kelapa sawit di Kobar meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam tata kelola keuangan serta bisnis. “Melalui pendampingan Agriterra ini kita tingkatkan kualitas koperasi kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Barat,” ujarnya dengan penuh semangat.
Program ini menghadirkan narasumber khusus, Mr. Edwin dari Koperasi Vitelia, Belanda. Sebagai seorang pengurus koperasi yang sukses di Eropa, Edwin berbagi pengalaman mengenai struktur manajemen dan pengelolaan keuangan yang efektif dalam meningkatkan daya saing koperasi. Dalam sesinya, Edwin menekankan pentingnya memiliki struktur manajemen yang kuat dan transparansi dalam pengelolaan keuangan agar koperasi dapat tumbuh dan bersaing secara berkelanjutan.
Tidak hanya Edwin, acara ini juga menghadirkan Wenty dan Anggita dari Agriterra, organisasi internasional yang fokus pada pemberdayaan koperasi di sektor agrikultur. Kedua narasumber ini memberikan pemaparan mengenai program pendampingan yang dijalankan Agriterra, khususnya dalam tata kelola keuangan dan bisnis bagi koperasi sawit. “Kami ingin koperasi di Indonesia, khususnya di Kotawaringin Barat, memiliki pengelolaan yang solid sehingga mampu berdaya saing tinggi dan memberi manfaat jangka panjang bagi anggotanya,” jelas Wenty.
Peserta yang hadir dalam acara ini merupakan perwakilan dari koperasi kelapa sawit di dua kecamatan utama, Kotawaringin Lama dan Kumai. Dari Kotawaringin Lama, tampak hadir perwakilan dari Koperasi Tanjung Biru, Koperasi Ardhamewa, dan Koperasi Sawit Mukti Jaya. Sedangkan dari Kumai, turut hadir Koperasi Bedaun Maju Bersama, Koperasi Kumai Hulu Seberang, serta Koperasi Pulau Bananing Sejahtera. Koperasi-koperasi ini memiliki peran signifikan dalam memajukan sektor kelapa sawit lokal dan diharapkan mampu menjadi tulang punggung ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB ini bukan hanya berisi pemaparan teori, tetapi juga diskusi interaktif yang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk bertanya dan berbagi pengalaman. Beberapa topik yang dibahas mencakup manajemen risiko, pencatatan keuangan yang transparan, hingga strategi pengembangan bisnis yang inovatif. Diskusi berjalan lancar dengan antusiasme tinggi dari peserta yang ingin meningkatkan kapasitas pengelolaan koperasi mereka.
Program pendampingan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi koperasi kelapa sawit di Kabupaten Kobar. Dengan pengelolaan yang lebih profesional, koperasi-koperasi ini diharapkan mampu tumbuh lebih pesat dan berdaya saing di pasar yang semakin kompetitif, sehingga turut mendorong peningkatan ekonomi daerah.
Alfan menegaskan bahwa Disperindagkop UKM akan terus mendukung dan mengawal program-program serupa untuk memastikan keberlanjutan serta keberhasilan koperasi-koperasi di Kobar. “Kami berharap, koperasi-koperasi ini tidak hanya berkembang dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas dalam pengelolaannya. Kolaborasi dengan pihak internasional seperti Agriterra tentunya akan semakin memperkuat pondasi koperasi di Kobar,” pungkas Alfan.
Dengan adanya program pendampingan ini, Kabupaten Kotawaringin Barat semakin berkomitmen untuk mendukung sektor kelapa sawit yang lebih berkelanjutan.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit