Oleh: Dr H SAMSUL ARIFIN, MH
Indonesia sebagai satu diantara negara yang terdampak virus corona sebelumnya sempat menunda pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020. Mengacu pada Peraturan Pemerintah. Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomer 2 Tahun 2020 tentang pemilihan Kepala Daerah, nomenklatur perppu tersebut adalah perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomer 1 Tahun 2015 tentang pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali kota, pada 4 mei 2020. Pelaksanaan pemungutan suara yang semula dijadwalkan pada 23 September 2020 sebagaimana yang tercantum dalam UU. No 10 Tahun 2016, kini sebagai upaya pencegahan covid-19 ditunda hingga 9 Desember 2020.
Harapan baru pada pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di tengah pandemi nanti bagi masyarakat Indonesia di 270 daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/ kota se- Indonesia termasuk Kotim (Kotawaringin Timur). Sebagai bagian dari penduduk masyarakat Kotawaringin Timur kita sudah sangat menantikan sosok piguritas karakter baru untuk memimpin kotawaringin timur. Nama-nama pun sudah mulai banyak bermunculan, mulai dari survey nama yang beredar di medsos (media sosial), TV dan sampai pada pamflet atau spanduk besar ataupun kecil di jalan-jalan mulai dari jalanan hingga Kecamatan sampai Desa-desa terpencil yang meng-iklankan diri dan memohon doa restu serta memaparkan visi misinya hingga slogan-slogannya untuk Kabupaten Kotim tercinta. Semua hal tersebut sebagai langkah awal untuk bagi sang bakal calon agar dapat menaikan elektabilitas simpati calon parpol pengusung dan bagi calon pemilih, masyarakat kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Tidak lama lagi setelah tahapan pendaftaran paslon usungan partai ataupun independen Pilkada pada 6 September 2020 tuntas, legalitas Paslon hasil dari verifikasi KPU sudah diumumkan. Maka tak akan lama pesan-pesan politik pasangan Paslon Pillkada pun akan datang aktif menyapa ke ponsel-ponsel anda. Sebaliknya gunakanlan Smartphone anda dengan sebaik-baiknya jangan teruskan atau sebarkan berita hoax yang terkait tentang sara, rasisme dan sebagainya, timbanglah dengan sangat bijaksana setiap informasi yang hadir ke ponsel anda. Carilah kebenaran informasi yang valid, komfrehensif dan lengkap. Serta janganlah tergoda dengan money politik apapun. itulah sebuah edukasi pilihan politik, pilihlah pemimpin dengan menangkap kualitas produktifitasnya dalam kontribusi masyarakat banyak yang positif sebelum kandidat tersebut ada dalam pencalonan, sehingga rekam jejaknya dapat mengindikasi pemimpin tersebut adalah pemimpin yang tulus dalam keinginannya, bukanlah pemimpin yang berorientasi kepada sebuah materi kekuasaan saja.
Disaat pandemi seperti ini yang diharapkan bagi calon pemimpin Kotim nantinya, jikalau terpilih menjadi kepala daerah dia adalah orang yang mampu menjawab berbagai tantangan-tantangan berat pasca pandemic covid-19 ini, terutama dalam sector ekonomi usaha kecil menengah (UMKM), yang bermakna besar bagi stabilnya ekonomi masyarakat Kotawaringin Timur, yang tentu berkaitan dalam upaya pihak yang berwenang dalam selalu menekan angka kriminalitas dari dampak ekonomi di masa pandemic ini. juga mampu memberikan kesejahteraan kepada seluruh lapisan masyarakat maupun berbagai kalangan dengan program dan gagasan yang tentunya matang tanpa harus membuat polemic dikalangan birokrasi.
Di satu sisi, tetap menjalankan proses demokratisasi lokal melalui pilkada sesuai ketentuan, namun perihal yang juga amat penting adalah melakukan semua upaya untuk menjaga keselamatan semua pihak di tengah pandemi Covid-19. Pelaksanaan protokol kesehatan sesuai dengan standar dalam setiap tahapan menjadi stimulus semangat melakukan kerja-kerja demokratisasi, baik oleh penyelenggara maupun masyarakat dengan rasa aman.
Masyarakat Kotim tentu membutuhkan pemimpin yang komplit, memiliki pengalaman yang mapan untuk menghadapi berbagai tantangan kedepan pasca pandemic. Memiliki keluarga yang bisa Menjadi suri tauladan, santun dan bijaksana terhadap masyarakat kecil, serta selalu di garda terdepan untuk berjuang mensejahterakan seluruh masyarakatnya.
Paslon terpilih kedepanya tentu adalah pasangan pemimpin yang selalu memiliki daya ‘Passion” yang bisa menginspirasi kerja keras untuk masyarakat, serta dalam hal birokrasinya berkemampuan hebat mengeksekusi kebijakan-kebijakan sentral dalam fenomena masa sulit seperti pandemi covid-19 ini. Terlebih menjalankan amanah yang telah di rancang seperti peraturan daerah dan menekan angka narkoba di Kotim. Serta senantiasa tegar dalam mendahulukan kepentingan umun di atas kepentingan pribadi, golongan dan kelompok pendukungnya, menghormati mayoritas serta menyanyangi minoritas, itulah konsekuensi logis dari kesiapannya menjadi pemimpin tertinggi di daerah yang berselogan ‘habaring hurung” (Gotong-royong) ini.
Semangat pemimpin yang bergotong royong adalah semangat pemimpin yang mampu menjadi contoh support terhadap masyarakatnya, serta senantiasa merespon peka terhadap masyarakat di saat-saat mudah ataupun sulit, untuk semakin majunya daerah bumi “habaring hurung” ini. Terakhir harapan bagi pemimpin yang akan memimpin Kabupaten Kotawaringin Timur ini kedepannya adalah pemimpin yang mampu merangkul semua Kalangan, semua golongan baik ormas, agama ras ataupun suku, yang terakhir suku ini adalah paling rentan terhadap gesekan-gesekan ataupun benturan yang sering dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan pribadi ataupun kelompoknya. Pada Akhirnya factor riwayat rekam jejaklah yang menjadi subtansi analisa pada tolak ukur seberapa siapnya calon-calon pemimpin dalam hal memimpin Kotim kedepan.(*)
(Penulis adalah Alumnus Pasca Sarjana Doktoral UIN Sunan Gunung Jati (SGD) Bandung dan pembina 2 Yayasan Terpadu Baroqah Anggrek)