INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Meski Kabupaten Katingan sudah berusia 22 tahun, masalah infrastrukturjalan jalan di daerah ini masih menjadi tantangan besar yang belum sepenuhnya teratasi.
Dikatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Katingan, Yudea Partidina,bahwa ribuan warga di wilayah selatan Katingan masih terisolasi dan tidak memiliki akses jalan yang memadai saat ini.
“Ribuan warga di wilayah selatan Katingan masih terisolasi dan belum terhubung.Karena belum terhubung, masyarakat harus menggunakan jalur sungai jika hendak kekota Kasongan, yang membutuhkan waktu cukup lama,”ungkapnya.Selasa 19 November 2024.
Kondisi jalan tersebut, menurut Yudea, berdampak negatif pada perekonomian masyarakat setempat. Biaya perjalanan yang tinggi menjadi kendala tambahan bagi warga yang ingin beraktivitas ke pusat kota.
“Saya berharap agar kepala daerah yang terpilih di periode kepemimpinan berikutnya bisa berupaya memperjuangkan perbaikan infrastruktur jalan ini,”ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa jika ruas jalan di selatan Katingan dapat terkoneksi dan diperbaiki, hal ini akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Lanjunya Ia menekankan bahwa wilayah selatan memiliki potensi pertanian yang sangat melimpah,dan bahkan mencatatkan Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai sebagai lumbungpadi terbesar ketiga setelah Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.
“Selama ini potensi hasil pertanian di wilayah selatan itu sangat melimpah. Bahkan,Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai menjadi lumbung padi terbesar ketigasetelah Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa banyak petani di daerah tersebut saat ini menjual hasil panen mereka ke luar daerah karena keterbatasan akses jalan. Mereka harus menunggu kapal lewat laut untuk membeli hasil pertanian mereka.
“Potensi ini sangat disayangkan. Maka, jangan sampai karena jalan yang belum terhubung, hasil pertanian malah dijual ke luar daerah. Ini harus menjadi perhatian kita semua,”pungkasnya.