INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyebut bahwa alokasi pupuk bersubsidi untuk seluruh kabupaten dan kota pada tahun 2022 mencapai hingga puluhan ribu ton, sehingga diharapkan kelangkaan pupuk bisa dicegah.
“Pupuk bersubsidi ini terbagi dalam beberapa jenis berbeda, sesuai kebutuhan dan usulan petani di lapangan,” katanya di Palangka Raya, Rabu 16/2/2022.
Pihaknya telah menerbitkan surat keputusan terkait alokasi pupuk bersubsidi tahun ini, sehingga diharapkan pemerintah kabupaten dan kota bisa segera menindaklanjutinya.
“Melalui upaya pemenuhan kebutuhan pupuk ini, kami harapkan tidak ada kelangkaan pupuk yang terjadi selama 2022,” tegasnya.
Berdasarkan surat keputusan tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2022 yang dibagi secara proporsional sesuai kebutuhan di masing-masing kabupaten dan kota, terdiri dari urea sebanyak 17.633 ton serta SP-36 sebanyak 2.896 ton.
Kemudian ZA sebanyak 2.960 ton, NPK sebanyak 30.542 ton, serta organik terdiri dari granul sebanyak 9.444 ton dan cair sebanyak 1.369 liter.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Riza Rahmadi menambahkan, dengan terbitnya SK tentang alokasi pupuk bersubsidi ini diharapkan semua pemerintah kabupaten dan kota segera menindaklanjuti.
“Sesuai Permentan 41 terkait kebijakan pupuk bersubsidi, untuk kabupaten dan kota, SK alokasi di masing-masing kecamatan merupakan kewenangan bupati dan wali kota,” ungkapnya.
Melalui alokasi ini, utamanya di kawasan sentra padi Kalteng seperti Pulang Pisau, Kapuas, Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan maupun Barito Timur, kebutuhan pupuk dapat terpenuhi guna menunjang kegiatan pertanian masing-masing wilayah untuk memberi hasil yang maksimal.
“Biasanya alokasi pupuk bersubsidi untuk kabupaten dan kota ini terserap semua. Untuk itu kita harapkan kondisi cuaca juga mendukung, sehingga aktivitas pertanian berjalan lancar,” terangnya.
Lebih lanjut Riza menyampaikan, TPHP juga sudah berkoordinasi dengan pihak penyalur pupuk bersubsidi untuk memastikan pendistribusian berjalan lancar, sehingga petani tidak ada terkendala akibat kekurangan pupuk menghadapi musim tanam ke depan.
Editor: Andrian