INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, mencatat hingga pekan kedua Juni 2023 ini jumlah hotspot atau titik api terpantau di seluruh wilayah di Kotim sebanyak 39 titik. Titik api yang terbanyak berada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) berada di kisaran 10 titik api.
Untuk total keseluruhan Kecamatan jumlah hotspot sebanyak 216 titik, dan paling banyak tetap berada di Mentaya Hilir Selatan (MHS).
Sementara jumlah kejadikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), tertinggi ada di Kecamatan Baamang dan Ketapang yakni dengan masing-masing 11 kejadian, Kecamatan Teluk Sampit em[pat kejadian, Cempaga Hulu tiga kejadian, Telawang dua kejadian, Mentaya Hilir Selatan dua kejadian, dan Tualan Hulu satu Kejadian.
Luas lahan yang terbakar sekitar 39,56 Hektare, Wilayah bagian tengah sekitar 13,22 ha atau 33,42 persen, dan wilayah selatan sebanyak 26,34 ha atau 66,58 persen lahan yang terbakar.
“Kami mengimbau untuk masyarakat dan ini sudah berulang-ulang, yang jelas jangan membakar lahannya untuk bercocok tanam. Karena konsekuensinya membakar lahan dalam kondisi cuaca yang cukup panas dan kurang intensitas hujan tentunya mengakibatkan tidak terkendalinya kebakaran,” ungkap Kelapa BPBD Kotim Multazam, Selasa 13 Juni 2023.
Multazam juga mengingatkan, bahwa sejumlah wilayah di Kotim memiliki kondisi lahan yang gambut, sehingga jika terjadi Karhutla maka sangat sulit dilakukan pemadaman.
“Ingat bahwa daerah kita pada umumnya di wilayah tengah dan selatan, dari Kecamatan Kota Besi, Mentawa Baru Ketapang, Baamang terus turun sampai ke Teluk Sampit itu mayoritas lahannya adalah gambut, dan kalau terbakar bukan hanya permukaan tentunya sampai kedalaman dan pemadamannya tentunya sangat sulit,” terangnya
“Perlu kami sampaikan juga, bahwa pada saat musim kemarau air di sekitar lahan gambut itu hampir tidak tersedia cukup,” sambung Multazam.
Pemerintah Kabupaten melalui BPBD berharap kepada seluruh masyarakat Kotim, turut berkontribusi membantu menangani kebakaran hutan dan lahan tersebut.
“Ini bukan hanya sekali atau dua kali, namun sudah berulang dan 2015-2019 kita harus jadi pelajaran bagi kita semua, betapa sulitnya kita di dalam perjalanan kehidupannya penuh dengan asap,” kata Multazam.
Bukan hanya masyarakat, kewajiban pihak perusahaan perkebunan maupun pertambangan di Kotim ini juga turut peduli menjaga serta mencegah terjadinya karhutla di wilayahnya masing-masing.
“Kita juga mengingatkan para pemilik perizinan lahan dalam perusahaan, terus komitmen dan konsentrasinya penuh untuk menjaga lokasi-lokasi mereka yaitu merupakan kewajiban yang sudah di amanahkan oleh peraturan dan ketentuan Pemerintaj untuk menjaga lahannya dari kebakaran,” tandasnya.
Berikut data rekapitulasi BPBD Kotim yang mencatat jumlah hotspot dari Januari hingga Juni 2023 di 17 Kecamatan di Kotim:
1. Antang Kalang 25
2. Telaga Antang 26
3. Bukit Santuai 11
4. Mentaya Hulu 15
5. Tualan Hulu 9
6. Parenggean 10
7. Kota Besi 3
8. Cempaga Hulu 9
9. Cempaga 1
10. Telawang 12
11. Seranau 2
12. Baamang 5
13. Mentawa Baru Ketapang 2
14. Mentaya Hilir Utara 1
15. Pulau Hanaut 0
16. Mentaya Hilir Selatan 57
17. Teluk Sampit 28 (**)
Editor: Irga Fachreza