INTIMNEWS, PALANGKA RAYA – Aksi masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM) terkait evaluasi kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah yang dilakukan hingga jilid ke-III (14 November 2022), dihiasi dengan tindakan represif dari aparat keamanan.
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya (BEM FT UPR) yang ikut tergabung dalam Gerakan Rakyat Merdeka sangat menyayangkan adanya tindakan represif dari pihak aparat keamanan kepada massa aksi GERAM.
Ketua Umum BEM FT UPR David Benedictus Situmorang mengatakan, massa aksi GERAM hanya ingin menyampaikan aspirasinya kepada pihak Gubernur dan Wakil Gubernur. Seharusnya kata dia, mereka sebagai aparat keamanan ikut menjaga massa aksi GERAM bukan menghalangi aksi.
“Apalagi melakukan tindakan represif kepada massa aksi,” ujar David, Senin 14 November 2022.
Dalam kejadian tersebut terdapat 3 (tiga) orang korban dari massa aksi GERAM yang mengalami luka-luka dan langsung dibawa ke RS. Doris.
“BEM Fakultas Teknik UPR mengecam keras segala bentuk tindakan represif yang dilakukan oleh aparat keamanan baik itu kepolisian dan Satpol PP, serta BEM Fakultas Teknik UPR akan terus ikut membersamai GERAM untuk menyampaikan aspirasi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur,” pungkas David. (**)
Editor: Irga Fachreza