INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Terbongkarnya praktek pengoplosan pupuk NPK merek Mahkota berawal dari ditolaknya pupuk yang dibawa perusahaan transportir ke PBS. hal tersebut disampaikan salah seorang pengusaha transportir yang namanya tidak ingin disebutkan.
Ditolaknya pupuk PNK merek Mahkota yang dibawa perusahaan tranportir bukan tanpa alasan. Menurutnya, PBS menolak pupuk tersebut lantaran kualitas pupuk yang dianggap tidak sesuai standar pada umumnya.
Tidak tinggal diam, pihak transportir pun menelusuri distribusi oupuk tersebut dengan meminta pengakuan dari sang sopir yang mengangkut pupuk NPK merk Mahkota itu.
“Kita telah menanyai sopir yang membawa pupuk oplosan itu, sehingga sopir memberitahu lokasinya yang beradi di Sampit di wilayah Kecamatan Baamang,” ungkapnya, Selasa 13 Desember 2022.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah orang melakukan penggerebekan di gudang pupuk oplosan. Saat di lokasi, mereka menemuman sekitar enam pekerja dan ratusan karung pupuk NPK asli merek Mahkota dan pupuk NPK oplosan yang sudah siap dijual, akat timbangan dan mesin jahit karung.
Saat ini sejumlah orang termasuk sopir dan barang bukti pupuk serta satu unit truk tengah diamankan di Mapolres Kotim dan sejumlah orang masih dimintai keterangan. Penggerebekan itu sendiri dilakukan sekitar pukul 23.00 WIB pada Senin malam.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Lajun Siado Rio Sianturi membenarkan adanya penggerebekan oleh sejumlah orang itu, dirinya mengaku pada penggerebekan itu pihak anggotanya pun menyusul ke lokasi yang aksesnya sangat dekat dari jalan lingkar utara itu.
“Betul ada penggerebekan lokasi pengoplos pupuk oleh sejumlah orang. Saat ini sejumlah orang juga masih kami periksa di Mapolres,” demikiannya. (**)
Editor: Irga Fachreza