INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengintruksikan kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyetop kegiatan pada Tahun Anggaran 2023 yang belum dilaksanakan sejak Senin 21 Agustus 2023.
“Kita kemarin mengevaluasi seluruh anggaran kita. Kita ketahui bersama Kotim beban hutangnya cukup besar dan kita setelah covid itu dana alokasi umum kita turun,” ujar Bupati Kotim, Halikinnor, Kamis 24 Agustus 2023.
Dijelaskan hal ini dilakukan untuk menormalkan kembali anggaran yang ada, tapi beberap urgent akan menjadi prioritas seperti pembayaran gaji, tunjangan, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), insentif tenaga kesehatan, pokok pikiran (Pokir) dan dana desa.
“Belum lagi kita kita tidak memperoleh dana DAK, Untuk merasionalisasi anggaran bagaimana utang kita bisa terbayar sehingga kita menghentikan dulu semua kegiatan kecuali beberapa kegiatan ya g sifatnya urgen,” lanjutnya.
Halikinnor berharap dirinya bersama Wakil Bupati Kotim ingin agar 2024 nanti anggaran sudah normal, tidak ada gali lubang tutup lubang. Ditambah lagi jangan ada pengeluaran yang tidak urgent agar utang senilai Rp145 miliar bisa dilunasi terlebih dahulu sehingga tidak menjadi beban di tahun selanjutnya.
“Siapapun pemimpinya nanti tahun 2024 jangan sampai terbebani dengan hutang yang ada. Sehingga 2024 normal kembali,” pungkasnya.
Apabila Perangkat Daerah tetap melaksanakan program dan kegiatan dimaksud, maka Surat Penyediaan Dana (SPD) dan Surat Perintah Membayar (SPM) tidak akan diproses dan menjadi tanggungjawab masing-masing Perangkat Daerah.
Adapun program dan kegiatan yang tetap dilaksanakan, yaitu;
- Program Kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
- Program Kegiatan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH DR).
- Program Kegiatan yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID).
- Program Kegiatan yang berasal dari Pokok- Pokok Pikiran DPRD atau Hasil Reses, dan
- Program Kegiatan Strategis terkait pengembangan Bandar Udara H. Asan Sampit. (**)
Editor: Irga Fachreza