Oleh: Niken Kusumarini, Mahasiswa IAIN Palangka Raya.
Seiring perkembangan zaman yang telah kita lalui, semakin beragam tingkal laku dan juga masalah yang terjadi di lingkungan sosial terutama di lingkungan para remaja. Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak memberi pengaruh negatif yang menyeret remaja ke dalam pergaulan bebas.
Pergaulan bebas yang dilakukan oleh para remaja biasanya bagian dari pelampiasan mereka terhadap rasa kekecewan yang telah mereka alami. Adapun macam-macam pergaulan bebas yang dialami remaja itu seperti penyalahgunaan narkoba, mabuk-mabukan, seks bebas, dan pergaulan bebas lainnya. Dampak dari
permasalahan ini pun bermacam-macam, bisa saja putus sekolah, menurunnya prestasi belajar, hingga tak sedikit yang hamil diluar nikah.
Menurut data World Health Organization (WHO), 33% remaja di Indonesia melakuakan hubungan seks. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh KemenKes RI, dari hasil tersebut, 58% nya melakukan penetrasi di usia 18 sampai 21 tahun. Dan 2,3 juta kasus aborsi pertahun sebesar 30 persen dilakukan
oleh remaja.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan baik dimulai dalam diri maupun bantuan dari lingkungan sekitar, seperti keluarga dan teman-teman yang baik agar terhindar dari pergaulan bebas yaitu dengan cara banyak-banyak membaca buku, memperbaiki cara pandang, menjaga keseimbangan pola hidup dan mengikuti sosialisasi tentang pergaulan bebas.
Oleh karena itu, pintar-pintarlah dalam memilih pergaulan. Jika tidak berhati-hati maka bisa terjerumus kedalam pergaulan bebas dan pergaulan bebas ini harus dihindari karena dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, dan masa depan seseorang.
Editor: Andrian