INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Antrean panjang kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kotawaringin Barat (Kobar) kembali menjadi sorotan. Wakil Ketua I DPRD Kobar, Rudi Imam Gunawan, mendesak pemerintah daerah segera mencari solusi atas permasalahan ini yang dinilai sangat mengganggu aktivitas masyarakat.
Menurut Rudi, antrean kendaraan yang mengular setiap harinya tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat tetapi juga mempengaruhi perekonomian lokal. “Kondisi ini harus segera diatasi. Kami di DPRD siap mendukung pemerintah daerah dalam mencari solusi yang efektif,” ujarnya, Kamis (2/1).
Ia menambahkan bahwa salah satu penyebab antrean panjang ini adalah distribusi bahan bakar yang tidak merata, serta adanya dugaan penyalahgunaan bahan bakar oleh pihak-pihak tertentu. DPRD Kobar meminta pengawasan lebih ketat dan kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memastikan distribusi berjalan sesuai aturan.
Beberapa warga juga mengeluhkan waktu tunggu yang mencapai berjam-jam hanya untuk mendapatkan bahan bakar. “Kalau terus begini, aktivitas kerja kami jadi terganggu,” kata Ahmad, seorang pengendara yang sering mengisi bahan bakar di SPBU Pangkalan Bun.
Rudi menyarankan agar pemerintah daerah menggandeng pihak Pertamina untuk memastikan ketersediaan bahan bakar mencukupi kebutuhan masyarakat. Ia juga menyebut bahwa ada dua SPBU di Kobar yang tidak menjual pertalite. Jika hal ini ditangani dengan baik, menurutnya, dapat mengurangi beban antrean di SPBU lainnya.
“Kami harap ada langkah nyata dari pihak-pihak terkait, termasuk meningkatkan fasilitas dan sistem antrean di SPBU agar lebih tertib dan efisien,” tegasnya. Solusi jangka panjang seperti penggunaan teknologi untuk memonitor distribusi bahan bakar juga perlu dipertimbangkan.
DPRD Kobar berkomitmen untuk terus memantau perkembangan masalah ini dan mengawal setiap kebijakan yang diambil demi kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat Kotawaringin Barat.
Penulis: Yusro
Editor: Maulana Kawit