INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi, saat ini beberapa sektor tentunya membatasi ruang gerak untuk sementara waktu, salah satunya adalah sektor pendidikan. Sementara itu untuk mendukung pembelajaran siswa dilakukan secara daring atau online.
Oleh karena itu dengan adanya bantuan kuota internet untuk siswa-siswi agar dapat belajar secara daring atau online di rumah tentunya akan sangat membantu.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang membidangi Kesejahteraan Rakyat Duwel Rawing menyambut baik bantuan kouta internet tersebut dan diharapkan tetap di salurkan hingga Pandemi Covid-19 mereda atau pembelajar Tatap Muka (PTM) sudah dapat dilakukan.
“Bantuan kouta internet yang di berikan oleh Pemerintah dan disalurkan oleh sekolah ke masing-masing peserta didiknya, dapat mendorong mereka tetap aktif belajar di tengah pemberlakukan sekolah di rumah atau non pembelajaran tatap muka,” ucap Polisiti senior PDI Perjuangan tersebut, Kamis 29 Juli 2021.
Untuk memastikan bahwa penyaluran kouta internet sampai kepada siswa-siswi, Duwel Rawing juga berkesempatan melakukan monitoring turun lapangan bahkan berkomunikasi dengan sejumlah siswa dan siswi secara acak di wilayah Kabupaten
Gunung Mas dan sejumlah kabupaten lainnya beberapa waktu lalu.
Mantan Bupati Katingan ini mengaku merasa senang karena, ternyata bantuan kouta internet juga sudah di salurkan dengan baik dapat di pakai oleh siswa-siswi untuk belajar atau bahkan mencari jawaban tugas belajar di internet.
“Harapannya para siswa tetap semangat belajar walaupun hanya di rumah, serta biasakan untuk membuka konten-konten positif dalam menambah pengetahuan,” tutup Duwel.
Sebagai informasi sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa bantuan bantuan kuota internet akan diberikan atau didistribusikan pada siswa dan pendidik.
Pemerintah memberikan bantuan akses internet dengan kuota per bulan 7 GB untuk peserta pendidikan anak usia dini, 10 GB untuk peserta pendidikan dasar dan menengah, 12 GB untuk pendidik tingkat pendidikan anak usia dini serta pendidikan dasar dan menengah, serta 15 GB untuk mahasiswa dan dosen.
Nadiem mengatakan bahwa dengan kualitas akses internet yang diberikan lebih baik dan lebih fleksibel digunakan untuk mengakses laman-laman yang bermanfaat bagi pembelajaran.