INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah akan mulai menggunakan surat menyurat dan dokumen digital, termasuk juga tanda tangan digital dalam pemberkasan di seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di tahun 2022.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalimantan Tengah, Agus Siswadi.
“Tanda tangan digital akan mulai kita terapkan tahun 2022 ini atas instruksi Pak Gubernur, tentunya ini diharapkan untuk mengurangi kebocoran pemalsuan dan juga efisiensi surat menyurat,” ujarnya, Kamis 6 Januari 2022, di Aula Diskominfosantik Kalteng.
Di akhir tahun 2022, diharapkan tidak ada lagi penggunaan kertas dalam surat menyurat dan dokumen. “Berupa elektronik semuanya,” tutur Agus.
Di samping itu nantinya akan menjadi efisien dan efektif, karena semua sistem antara tata usaha per tata usaha, kemudian dinaikkan kepada pimpinan. “Termasuk paraf koordinasi tidak akan berlaku lagi,” ucapnya.
Agus mengatakan bahwa ini akan memiliki efisiensi yang besar, karena tidak ada lagi biaya banyak untuk pembelian atk serta tempat penyimpanan yang beruangan.
“Semua terintegrasi ke Dinaskominfo, kalau perlu nanti tinggal ambil barcodenya dan diprint, itu merupakan dokumen aslinya,” terang Agus.
Disampaikan bahwa saat ini tengah berjalan pelatihan peralihan dari dokumen dan surat fisik menuju digital.
“Pelatihan per lima orang, per lima orang kepala SKPD setiap hari dipanggil, itu menyangkut kerahasiaan dan tidak bisa diwakilkan, karena Password itu masing-masing orang, sertifikat itu harus diserahkan kepada masing kepala dinas kemudian cara pengunaannya seperti apa, password hanya dia yang tahu karena itu tidak dilakukan pelatihan secara massal,” terang Agus.
“Sehingga nanti kepala SKPD sudah bisa menggunakan tanda tangan elektronik, dan ini tingkat pemalsuannya hampir tidak ada, karena semua terdeteksi bila ada perubahan,” lanjutnya.
Untuk dokumen dan surat menyurat yang ada di tahun-tahun sebelumnya, direncanakan akan diubah ke digital semua.
“Pelan-pelan kita harapkan dapat didigitalkan, sehingga yang fisik semua dapat kita musnahkan,” pungkas Agus.
Editor: Andrian