INTIMNEWS.COM – Banjir bandang yang melanda Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan 13 Juli 2020 ternyata juga meninggalkan fakta yang menarik. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Hidayatullah Masamba.
Pondok pensatren ini berada di Kelurahan Kasimbong, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara. Lokasinya berada sekitar 200 meter dari Sungai Masamba yang meluap.
Seperti yang diposting salah satu warga net di akun media sosialnya bernama Puti Ayu Huseng. Dalam statusnya Putri Ayu Huseng menuliskan soal kisah keponakannya yang bercerita soal kondisi Pondok Pesantren Hidayatullah yang tidak diterjang luapan sungai Masamba.
“Bukti kekuasaan Allah, keponakanku wulandari (anakx adeku sultan) yang dari Palopo, mondok di Hidayatullah Masamba lokasix di samping jembatan lorong dikit masuk, bercerita, pesantrenx tdk tersentuh air sama sekali sementara rumah di sekelilingx air sudah sampai atap sementara para rumah itu lebih tinggi daripada pondok, air seperti disetir u tdk menyentuh pondok…Masya Allah…” tulisnya.
“saat kejadian mereka pasrah karena tdk tau mau kemana. Ustadza kumpulkan santrinya lalu syikir bersama. krn tdk tau mau lari ke mana. pertolongan Allah dtg , pesantren seperti ditembok keliling oleh Allah,” lanjut Putri Ayu Huseng dalam statusnya.
Intimnews.com kemudian mencoba mengkonfirmasi ke pengurus Pondok Pesantren Hidayatullah Masamba. “Alhamdulillah kami dilindungi Allah pak,” kata Abdul Azis salah satu pengurus Pondok Pesantren Hidayatullah Masamba lewat pesan whatsapp.
Abdul Azis mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah kehendak Allah. Secara logika memang kata Abdul Azis itu tidak mungkin karena posisi pondok dengan sungai sangat dekat. “Sekitar 200 meter kurang lebih pak dari sungai, dan Alhamdulillah kami di dalam pondok dilindungi-Nya,” katanya.
Sementara itu, kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar, Mustari mengatakan, korban jiwa akibat banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, sudah mencapai 16 orang.
“Sampai Rabu pagi, data sementara bencana banjir bandang di Masamba tercatat sebanyak 16 orang meninggal, 655 orang dalam 156 KK selamat dan 23 orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim gabungan,” ungkap Mustari dalam keterangan persnya, Rabu (15/7/2020).
Mustari menuturkan, jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Andi Jemma Masamba, RS Hikmah dan PKM PKM Baebunta. “Jumlah pengungsi yang tercatat sebanyak 156 KK atau sebanyak 655 orang,” bebernya.
“Jumlah rumah yang tertimbun sedimen material lumpur ada sekitar 213 rumah, dan ada 10 rumah yang hanyut saat banjir melanda. Ada juga beberapa rumah yang sudah luluh lantak, tidak berbentuk lagi seperti rumah,” katanya. (din)