INTIMNEWS.COM, PADANG – 132 perguruan tinggi menyatakan walk out dari Musyawarah Nasional (Munas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ke-XIV yang diselenggarakan di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
Permasalahan bermula dari keputusan sepihak yang dikeluarkan oleh panitia munas dalam hal ini adalah BEM KM UNAND (Universitas Negeri Andalas). Keputusan sepihak itu sebelumnya dikeluarkan 7 hari menjelang munas, adalah memberikan batas peserta yang dapat hadir dalam munas.
Dari 200 lebih perguruan tinggi yang menjadi anggota BEM SI, hanya diberikan batas maksimal 150 perguruan tinggi yang hadir.
Sebelumnya, panitia juga membatalkan beberapa perguruan tinggi yang sebelumnya sudah mendaftar. Pada hari pelaksanaan munas, beberapa perguruan tinggi tersebut datang ke lokasi acara dengan itikad baik karena memang mereka anggota dari BEM SI.
Namun panitia tetap menolak mereka untuk mengikuti forum dengan alasan registrasi.
Diketahui, keputusan seharusnya ada pada kesepakatan forum bukan pada panitia. Lalu panitia menjawab bahwasanya itu merupakan hak preogratif panitia dan protokol kesehatan.
Mengenai protokol kesehatan, di dalam Auditorium banyak kursi yang masih kosong, sehingga seharusnya masih bisa diisi oleh peserta.
Banyaknya panitia yang ada di dalam Auditorium juga seharusnya dapat ditukar dengan peserta, jika memang alasannya pembatasan orang di dalam ruangan.
Pengurus Inti (PI) BEM SI 2020 sudah berkomunikasi dengan panitia pelaksana perihal permasalahan dari forum. Namun, rekomendasi yang disampaikan oleh PI BEM SI juga tidak didengarkan oleh panitia.
Dengan kondisi tersebut, sejumlah 132 dari total 168 Perguruan Tinggi memutuskan untuk walk out dari pelaksanaan Munas BEM SI 2021, dengan alasan kesewenang-wenangan panitia pada Munas ke-XIV kali ini.
Sebelumnya press release dari keputusan 132 perguruan tinggi untuk walkout dibacakan oleh Parulian Ortega Sitompul dari Universitas Komputer Indonesia, Rabu (31/3/2021, dan diikuti oleh perguruan tinggi yang lain. (*)