INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kasus pencurian kotak amal kembali marak terjadi di daerah Pangkalan Bun, memicu keprihatinan dan keresahan di kalangan warga setempat. Insiden terbaru yang menghebohkan terjadi ketika sebuah kotak amal bertuliskan “Mushalla Al-Furqon BTN Kemuning Permai” ditemukan tergeletak di simpang tiga jalan utama Pasir Panjang, dekat penjual es kelapa muda. Lokasi ini merupakan tempat yang biasa ramai dikunjungi warga sekitar, sehingga penemuan ini segera menarik perhatian banyak orang.
Penemuan kotak amal tersebut pertama kali dilaporkan oleh Iwan, seorang warga Pangkalan Bun yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. “Saat saya sedang dalam perjalanan pulang dari tempat kerja, saya melihat kotak amal tergeletak di dekat simpang tiga. Awalnya saya mengira itu adalah kotak barang biasa, tetapi setelah mendekat, saya melihat tulisan ‘Mushalla Al-Furqon BTN Kemuning Permai’ di kotak tersebut,” ujar Iwan saat diwawancarai.
Kekhawatiran Iwan dibenarkan oleh warga lainnya yang kebetulan sedang menikmati es kelapa muda di sekitar lokasi. “Saya merasa ini adalah sesuatu yang serius, karena kotak amal seharusnya berada di tempat ibadah, bukan di pinggir jalan. Saya takut kotak amal ini dicuri dan dibuang begitu saja oleh pelaku,” tambahnya.
Namun, hingga saat ini, Kapolsek Arut Selatan, AKP Saifullah, mengonfirmasi bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait penemuan kotak amal tersebut. “Kami belum menerima laporan terkait pencurian kotak amal di wilayah ini. Namun, kami akan segera menyelidiki kasus ini setelah mendapatkan informasi lebih lanjut dari masyarakat,” ujar AKP Saifullah, Selasa 25 Juni 2024.
Pencurian kotak amal bukanlah fenomena baru di Pangkalan Bun. Selama beberapa tahun terakhir, kasus serupa telah dilaporkan di berbagai tempat ibadah di daerah ini. Modus operandi para pelaku umumnya dengan mencuri kotak amal di malam hari atau saat kondisi mushalla sepi. Pelaku kemudian membawa kotak amal tersebut ke tempat yang lebih sepi untuk mengambil isinya.
Sejumlah warga mengungkapkan harapan agar keamanan di sekitar tempat ibadah dapat ditingkatkan. Mereka menyarankan pemasangan CCTV di area mushalla sebagai langkah preventif untuk memantau dan mencegah tindakan kriminal. “Kami berharap pihak berwenang dan pengurus mushalla bisa bekerja sama untuk meningkatkan keamanan. Pemasangan CCTV mungkin bisa menjadi salah satu solusi untuk memantau aktivitas di sekitar mushalla,” ungkap Rina, salah seorang warga setempat.
Pihak kepolisian Polres Kotawaringin Barat menyatakan komitmen mereka untuk menyelidiki kasus ini dan berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap pelaku. Mereka juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar tempat ibadah.
“Kasus pencurian kotak amal ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga keamanan lingkungan, terutama di tempat-tempat yang digunakan untuk kegiatan keagamaan. Dengan kerjasama antara warga dan pihak berwenang, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang,” tegas Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Yusfandi Usman.
Penemuan kotak amal yang tergeletak di tempat umum ini menambah panjang daftar insiden pencurian yang meresahkan warga Pangkalan Bun. Diperlukan upaya bersama dan kesadaran kolektif dari seluruh elemen masyarakat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal mereka. Semoga dengan langkah-langkah konkret dan dukungan penuh dari pihak berwenang, kasus pencurian kotak amal bisa segera teratasi, dan ketenangan dapat kembali dirasakan oleh warga Pangkalan Bun.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit