INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Masyarakat di sekitar Jalan Iskandar, Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat tepatnya di perempatan depan Gereja Immanuel, semakin resah dengan banyaknya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di wilayah mereka.
Kesadaran akan pentingnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas, terutama lampu merah, masih kurang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan pengguna jalan dan warga sekitar.
Seperti yang diketahui, lampu merah adalah salah satu rambu lalu lintas yang paling dasar dan penting untuk dipatuhi. Fungsinya adalah untuk mengatur aliran lalu lintas dan mencegah kecelakaan. Namun, menurut warga setempat, banyak pengendara yang tidak mematuhi lampu merah di perempatan Jalan Iskandar.
“Setiap hari, ada saja kendaraan yang menerobos lampu merah di sini. Mereka sepertinya tidak peduli dengan keselamatan orang lain,” ujar Agus, Sabtu (1/6/2024), malam, salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi tersebut.
Keresahan warga ini tidak hanya dirasakan oleh para pejalan kaki, tetapi juga oleh para pengendara yang taat aturan.
“Saya sering melihat kecelakaan kecil yang hampir terjadi karena pengendara motor atau mobil menerobos lampu merah. Ini sangat mengkhawatirkan, terutama saat jam-jam sibuk,” ungkap Dian, seorang pengemudi yang sering melintasi perempatan tersebut.
Dinas Perhubungan dan Satlantas setempat telah berupaya untuk meningkatkan kesadaran lalu lintas melalui berbagai sosialisasi dan pemasangan spanduk yang mengingatkan pengguna jalan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Namun, pelanggaran masih saja terjadi.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kobar, Amir Hadi, pihaknya akan mengambil langkah lebih tegas untuk mengatasi masalah ini.
“Kami akan memperketat pengawasan di titik-titik rawan pelanggaran, termasuk di perempatan Gereja Immanuel. Selain itu, kami juga akan meningkatkan frekuensi patroli lalu lintas di area tersebut,” tegasnya.
Selain tindakan dari pemerintah, masyarakat juga diimbau untuk saling mengingatkan dan menegur pengendara yang melanggar aturan.
“Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama. Jika kita melihat seseorang melanggar, sebaiknya kita berani menegur dengan cara yang sopan dan baik,” tambah Amir Hadi.
Fenomena ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Jalan Iskandar saja, tetapi juga di banyak perempatan lainnya di kota. Kurangnya kesadaran dan kedisiplinan dalam mematuhi rambu lalu lintas menjadi tantangan besar dalam menciptakan keselamatan di jalan raya.
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan kedisiplinan dan kesadaran akan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas.
Meningkatkan kesadaran dan disiplin berlalu lintas membutuhkan upaya yang berkelanjutan dan konsisten. Mulai dari edukasi di sekolah-sekolah, kampanye keselamatan jalan, hingga penegakan hukum yang tegas bagi para pelanggar.
“Kami berharap dengan upaya ini, pelanggaran lalu lintas bisa berkurang dan keselamatan di jalan raya bisa lebih terjamin,” harap Kasatlantas Polres Kobar AKP Ghanda Novidiningrat.
Dengan demikian, penting bagi setiap pengguna jalan untuk menyadari bahwa mematuhi rambu lalu lintas bukan hanya demi menghindari sanksi, tetapi juga untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain. Hanya dengan disiplin dan tanggung jawab bersama, kita bisa menciptakan lingkungan lalu lintas yang aman dan nyaman bagi semua.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit