SAMPIT – Warga Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur menggeruduk Polsek Telawang buntut dari penangkapan seorang warga oleh tim dari Polda Kalteng atas dugaaan pencurian buah kepala sawit.
Puluhan warga Desa tersebut menggeruduk Polsek Telawang pada Senin 8 April 2024 malam hingga dini hari dan suasana di lokasi sempat tegang sehingga personel Polres Kotim beserta Kabag Ops dan Kasat Intelkam juga berada di lokasi.
Menurut Kapolsek Telawang Ipda F Azmy saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kdatangan warga untuk menanyakan warga yang diamankan tim dari Polda Kalteng yang dilakukan pada Senin siang.
“Alhamdulilah situasi saat ini tetap kondusif untuk Polsek Telawang, informasinya ada warga yang diamankan karena dugaan pencurian buah,” beber Azmy, Selasa 9 April 2024.
Gerak cepat pihaknya bersama Camat telawang Deddy Jauhari membawa perwakilan warga untuk nerkoordinasi pada malam itu sehingga menghasilkan beberapa poin yang disepakati bersama.
“Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa ini, jangan sedikit pun ada rasa curiga kepada kami. Kami juga kaget karena ini juga tanpa sepengetahuan kami sedikitpun, dari hasil pertemuan tadi beberapa hal yang kami sepekati,” kata Deddy kepada warga malam itu.
Pertama, warga sebabi memohon untuk dilaksanakan mediasi di Pemkab Kotim mengenai masyarakat Sebabi dan PT BSP yang harus dipimpin oleh Bupati Kotim serta menghadirkan pemilik lahan yang dikelola PT BSP paling lambat satu bulan setelah surat dibuat.
Kedua, apabila mediasi tersebut tidak dilaksanakan maka warga masyarakat akan melakukan aksi demo di kantor Pemda Kotim.
Ketiga, Kapolsek Telawang akan menjembatani permasalahan pengamanan warga bernama Yulianur alias Unyil yang akan dilakukan di Polda Kalteng sampai ada kejelasan permasalahan tersebut ditangani.
Keempat, diminta kepada Polda Kalteng untuk menghentikan tindakan preventif kepada warga Desa sebabi dan selalu berkoordinasi terkait rencana di wilayah setempat.
“Saya mohon ini sudah disepakati kembali dulu ke rumah masing-masing sampai proses ini tetap kita kawal terus, karena ibu-ibu kasian harus istirahat. Apa yang sudah kami sepakati harus diterima,” ucapnya kepada warga hingga warga membubarkan diri.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Besrom Purba membenarkan bahwa ada truk yang digunakan diduga untuk panen massal yang diamankan.
“Benar ada mengamankan truk panen massal, nanti akan kami sampaikan perkembangannya setelah pemeriksaan cukup,” demikiannya.
(Jimmy)