INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo menanggapi kekhawatiran terkait status terkini jajaran direksi Bank Kalteng yang masih dipimpin oleh Pelaksana Tugas Direktur Utama. Ia juga membahas cakupan dan alokasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) bank tersebut.
Tanggapan tersebut dilontarkan setelah mendengar sambutan dari anggota dewan yang mewakili Fraksi PDIP, Fraksi Partai Demokrat, dan Fraksi Gerindra.
Edy menyampaikan terima kasih atas masukan terkait kinerja Bank Kalteng selama tiga tahun terakhir. Ia pun menyampaikan bahwa saat ini jajaran direksi masih di bawah Pelaksana Tugas Direktur Utama. Ia merujuk pada Laporan Keuangan 2021-2023 yang menyebutkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menggolongkan PT Bank Kalteng dalam Kategori Sehat.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Kalimantan Tengah pada Kamis, 27 Juni lalu, saat membahas dua rancangan peraturan daerah. Peraturan tersebut terkait pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Tengah Tahun Anggaran 2023 dan tata cara penyelenggaraan angkutan laut dan sungai di bawah jembatan bentang panjang.
Edy menjelaskan, Direksi PT Bank Kalteng yang saat ini dipimpin oleh Pelaksana Tugas Direktur Utama dibantu oleh Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan membantu pelaksanaan tugasnya.
Terkait dengan program CSR Bank Kalteng, ia melaporkan telah mengalokasikan dana lebih dari Rp6,217 miliar pada tahun 2023. Dana tersebut ditujukan untuk pengembangan berbagai sektor, antara lain pendidikan, kesehatan, keagamaan, kesejahteraan sosial, infrastruktur, olahraga, seni budaya, kelestarian lingkungan, sanitasi, serta pengembangan ekonomi kerakyatan.
Penulis: Redha
Editor: Andrian