
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sebuah video yang menunjukkan tumpukan sampah memenuhi Jalan Terong RT 19, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, pada Kamis (14/3), malam, sempat viral dan mendapat banyak keluhan dari warga.
Namun, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kobar memberikan klarifikasi terkait asal-usul sampah tersebut.
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kobar, Nurliani menjelaskan bahwa tumpukan tersebut bukanlah sampah sembarangan, melainkan hasil pemangkasan pohon di SMP Negeri 1 Pangkalan Bun.
“Seorang guru di sekolah tersebut, Pak Silaban, meminta agar sampah berupa ranting, daun, dan dahan pohon diangkut dan dibuang ke kebunnya yang berlokasi di Jalan Terong,” ujarnya.
Namun, karena truk pengangkut tidak dapat masuk ke dalam area kebunnya, Pak Silaban meminta petugas kebersihan untuk menurunkan sampah tersebut di depan kebun.
Sayangnya, tumpukan bekas pemangkasan pohon tersebut meluber hingga ke badan jalan, sehingga memicu keluhan masyarakat yang mengira sampah itu sengaja dibuang di lokasi tersebut.
“Petugas kebersihan dari DLH sebenarnya telah menanyakan langsung kepada Pak Silaban terkait sampah yang menumpuk di badan jalan. Saat itu, ia mengaku bertanggung jawab dan berjanji akan membersihkan sampah tersebut keesokan harinya,” tutur Nurliani.
“Hal ini sekaligus membantah anggapan bahwa DLH sengaja membuang sampah di lokasi tersebut,” sambungnya
Menanggapi situasi ini, petugas kebersihan, mandor, dan Kepala Bidang DLH Kobar Nurliani akhirnya turun langsung ke lokasi untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut agar jalan kembali bisa digunakan dengan normal.
“Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab dan respons cepat terhadap keluhan warga,” ucapnya.
Kepala Dinas DLH Kobar, Fitriyana, juga langsung memerintahkan pengecekan di lokasi dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
DLH mengimbau masyarakat untuk selalu berkoordinasi dengan dinas terkait dalam penanganan sampah agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti ini lagi.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian