INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Aliansi BEM dan Pelajar se-Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar aksi untuk rasa di Kawasan Zona Pendidikan Jalan Ki Hajar Dewantara Sampit, Senin 24 Oktober 2022. Dengan membentangkan spanduk, mereka menuntut perbaikan jalan yang kondisinya rusak parah.
“Perbaiki Jalan Ki Hajar Dewantara. Tolong bikinkan kami gerbang zona integritas mahasiswa dan pelajar. Kami perlu janji hukan omong kosong,” kutip dari tulisan spanduk yang dibawa mahasiswa.
Dalam spanduk itu juga tertera tagar harati gagal dan tulisan bertagar mahasiswa marah.
Sementara itu, Ketua BEM STKIP Muhammadiyah Sampit Alief, mengatakan pihaknya membutuhkan perbaikan jalan sesegera mungkin. Apalagi, kata dia, DPRD Kotim pernah menjajikan akan melakukan perbaikan jalan tersebut.
“Kami menuntut janji perbaikan jalan itu dengan pembangunan tugu zona pendidikan mahasiswa dan pelajar, karena itu janji DPRD kemarin,” ungkap Alief.
Terpisah, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kotim mengklaim pihaknya akan segera memperbaiki dan melakukan pemeliharaan jalan di Kawasan Pendidikan, yakni Jalan Ki Hajar Dewantara, Sampit.
Seperti diketahui, jalan di kawasan pendidikan itu saat ini rusak berat. Sehingga menganggu aktifitas pelajar dan mahasiswa saat melintasi jalan di wilayah Kecamatan Baamang itu. Terdapat sejumlah sekolah dan kampus yang akses utamanya hanya bisa dilalui pada jalan tersebut.
Menurut Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRKP Kotim, Mentana Dhinar Tistama, Jalan Ki Hajar Dewantara sudah masuk rencana perbaikan. Dirinya menyebutkan bahwa tahun 2023 jalan tersebut akan segera dibenahi.
“Mungkin nanti tahun 2023 akan kita tangani, itu sudah kita usulkan juga dalam Dana Alokasi Khusus (DAK). Jadi kita masih menunggu verifikasi dari kementerian, jadi tetap kita tangani dan itu menjadi atensi kita juga,” ungkap Mentana
Menurutnya, Jalan Ki Hajar Dewantara jalannya sudah rusak parah. Sehingga tidak bisa hanya dipelihara, dirinya menegaskan bahwa jalan itu harus ada rekonstruksi, ia mengaku bahwa pihaknya masih upayakan pendanaannya.
“Semoga di tahun 2023 nanti paling cepat kita bisa lakukan penanganan, itu menjadi prioritas kita untuk ditingkatkan. Karena disitu sudah rusak berat. Sehingga nantinya harus ditingkatkan,” beber Mentana. (**)
Editor: Irga Fachreza