INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Pjs Bupati Kotim Shalahuddin yang ingin mengebut pembangunan Jembatan Mentaya tembusan Sampit – Seberang. Kini akan mengalihkan fokus untuk pembangunan jelan terlebih dahulu di wilayah Seberang.
Shalahuddin mengaku setelah melakukan diskusi dengan Bappeda dan Dinas PUPR setempat dan masukan dari para kepala desa, ternyata yang lebih prioritas saat ini adalah pembangunan jalan di seberang yakni Jalan Cempaka tembus Pagatan.
“Awalnya kita ingin membangun Jembatan Mentaya, tetapi saya melihat dulu segi prioritasnya. Apakah ini benar-benar layak atau tidak,” jelas Kepala Dinas PUPR Kalteng ini usai melakukan rapat kerja dengan kepala desa se-Kotim, Rabu 2 Oktober 2024.
Pembangunan jalan mulai dari Desa Cempaka Mulia Timur, Kampung Melayu Kecamatan Cempaga hingga tembus di sejumlah jalan desa di wilayah seberang yakni Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut sampai perbatasan Kotim dengan Kelurahan Pegatan, Kabupaten Katingan.
“Kalau kita bangun jembatan sekarang, sementara di seberang belum ada jalannya, tentu tidak efektif. Oleh karena itu, kita prioritaskan pembangunan jalan dulu sesuai masukan dari para kepala desa,” lanjutnya.
Panjang ruas jalan tersebut diketahui kurang lebih 125 kilometer dengan estimasi biaya sementara untuk pembangunan jalan sekitar Rp800 miliar, termasuk pembangunan jembatan di lima sampai sembilan lokasi.
Sementara pembangunan Jembatan Mentaya diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp1.5 hingga 1.8 triliun. Mengingat anggaran yang sangat besar dan kondisi infrastruktur di seberang sungai yang belum memadai.
“Jembatan ini belum siap jalannya, kalau jalan memutar sudah sampai baru kita bangun jembatan,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kalteng ini ditugaskan langsung oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran untuk menyiapkan segala hal untuk pembangunan Jembatan Mentaya ini. Setelah melakukan evaluasi dirinya akan fokus pada pembangunan tersebut.