INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur (Kotim). Pada Desember 2020 di Indonesia terjadi inflasi sebesar 0,45 persen.
Dari 90 kota IHK, 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli (1,87 persen) dan terendah terjadi di Tanjung Selor (0,05 persen).
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Luwuk (0,26 persen) dan terendah terjadi di Ambon (0,07 persen). Kota Sampit menempati urutan ke-82 kota inflasi tertinggi di Indonesia dengan inflasi sebesar 0,17 persen.
“Inflasi di Kota Sampit sebesar 0,17 persen pada Desember 2020 dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok transportasi 0,50 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,30 persen,” kata Nia Gracelita, S.Tr.Stat., Penanggung Jawab Pj Seksi IPDS, BPS Kotim, Sabtu 23 Januari 2021
Nia melanjutkan, pengaruhnya juga terdapat pada kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 0,09 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,06 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga 0,04 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga lainnya 0,02 persen,
Sementara itu, Nia mengungkapak bahwa komoditas yang memiliki andil tertinggi terhadap peningkatan indeks harga yang signifikan di Kota Sampit selama Desember 2020 secara berturut turut adalah telur ayam ras, cabai rawit, angkutan udara, ikan gabus dan terong.
(jimmy)