
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pengurus Daaerah KEsatuan Aksi Mahasisswa Muslim Indonesiaa (KAMMI) Palangka Raya menolak penghapusan subsidi BBM. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum KAMMI Palangka Raya, Ardi Apriansyah.
Menurut Ardi, langkah menghapus subsidi BBM merupakan keputusan yang tidak tepat. Hal ini, kata dia, penghapusan subsidi justru akan semakin membebani masyarakat menengah ke bawah.
“Pandangan kami, langkah menghapus subsidi BBM dengan dalih beban APBN yang sudah terlampau berat sangat tidak logis. Kebijakan ini justru akan menambah penderitaan masyarakat yang selama 2 tahun terakhir berjuang melawan pandemi Covid 19”, ujarnya.
Ardi menilai kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi akan berdampak pada kenaikan harga-harga barang. Hal ini, tambahnya disebabkan biaya transportasi pun akan mengalami kenaikan.
“Pemerintah harusnya menunjukkan keberpihakannya kepada masyarakat menengah kebawah dengan memprioritaskan pengalokasian APBN untuk kebijakan yang secara langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat”, lanjut Ardi.
Adapun poin-poin penolakan yang disampaikan PD KAMMI Palangka Raya sebagai berikut :
1. Menolak Tegas Atas Rencana Pemerintah Untuk Menaikkan Harga BBM Bersubsidi.
2. Mendesak Pemerintah Mengendalikan Harga Barang-Barang Pokok.
3. Meminta Kepada Pemerintah Untuk Fokus Melakukan Pemulihan Ekonomi Rakyat. (*)