INTIMNEWS.COM, NANGA BULIK – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan DPAD Lamandau mengajak kepada masyarakat untuk terus gemar membaca dan menambah ilmu pengetahuan dengan Program Perpustakaan berbasis inklusi sosial dan peningkatan budaya bahasa dan literasi pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan.
Hal ini bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat di Bumi Bersujud, kerena itu Dinas Perpustakaan dan Pengawasan Kearsipan DPAD terus mengembangkan program-progam yang berorientasi akan hal tersebut.
“Program perpustakaan berbasis inklusi sosial dan peningkatan budaya bahasa dan literasi pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan khusus serta masyarakat harus terus dikembangkan,” ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan DPAD Lamandau, Literli Enteng. Rabu (11/5) kemarin.
Menurutnya, dengan program perpustakaan berbasis inklusi sosial ini dapat membangun budaya sosial kemasyarakatan yang melekat di perpustakaan sehingga fungsi perpustakaan secara umum tidak hanya sebatas sebagai tempat membaca.
Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
“Jadi pada dasarnya perpustakaan berbasis inklusi sosial ini contohnya perpustakaan yang ada di desa bisa melaksanakan sebuah kegiatan di perpustakaan itu tidak mutlak untuk membaca tapi bisa untuk sebuah kegiatan tersendiri,” terangnya.
Sementara itu terkait peningkatan budaya baca literasi pada satuan pendidikan dasar dan menengah khusus bermasyarakat, DPAD juga menggelar kegiatan berupa storytelling atau mendongeng dengan menyasar anak-anak usia dini di TK dan PAUD.
Ditambahkan dia, pihaknya juga memiliki program unggulan lain yakni melalui perpustakaan keliling, dimana perpustakaan keliling ini sudah mencakup ke sekolah-sekolah dan desa-desa termasuk menjangkau ke tempat yang lokasinya jauh sekalipun.
“Kami juga biasanya mendapatkan undangan-undangan dari sekolah agar perpustakaan keliling ini bisa hadir langsung di sekolah sebagai salah satu sarana kita dalam memperkenalkan bahan bacaan ke anak-anak,” pungkasnya.
Penulis: Natalia
Editor: Andrian