INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Sikap menghargai perbedaan, saling toleransi dan tidak melakukan perundungan (Bullying) kepada orang lain merupakan suatu nilai positif yang patut untuk terus disebarluaskan. Dengan adanya nilai–nilai tersebut tentunya akan berdampak kepada kehidupan yang rukun, damai dan saling menyayangi antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Dilatarbelakangi hal tersebut, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Palangka Raya berkolaborasi bersama SMPN 6 Palangka Raya melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan tersebut mengangkat topik “Memperteguh Karakter Cinta Damai Melalui Moderasi Beragama Dalam Perspektif Heteroginitas Berbasis Kearifan Lokal di Palangka Raya”. Kegiatan pengabdian tersebut diketuai Oleh Suprayitno, S.AN.,M.A.P dari FISIP UPR dan beranggotakan Triyani, S.Pd.,M.Pd dari FKIP UPR serta tiga mahasiswa yaitu Sekar Dwianti dari FKIP UPR serta Indera Atma Wijaya & Aulia Priastizha dari FISIP UPR.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 8 November 2022 tersebut diikuti oleh perwakilan guru dan juga Siswa/siswa kelas VII, VIII dan IX SMPN 6 Palangka Raya yang berasal dari dari berbagai suku, agama, dan latar belakang. Kegiatan berlangsung menarik, karena selain adanya sosialisasi cinta damai juga diselingi dengan permainan-permainan yang seru tentang nilai–nilai budaya di Kalimantan Tengah yang sarat akan nilai–nilai luhur cinta damai.
Suprayitno selaku ketua dalam pengabdian kepada masyarakat (PKM) menyampaikan bahwa kegiatan ini didukung penuh oleh dana hibah PKM dari LPPM Universitas Palangka Raya. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan toleransi dan menciptakan kehidupan yang rukun pada siswa – siswi tidak hanya di SMPN 6 tetapi juga harapannya di kehidupan bermasyarakat yang lebih luas.,” ujarnya, Senin 14 November 2022.
Ia menjelaskan bahwa nilai–nilai luhur gotong-royong, kebersamaan, toleransi, rukun dan hidup berdampingan yang ada pada Falsafah Huma Betang menjadi pedoman dalam kehidupan yang harus terus disebarluaskan pada masyarakat. “Khusunya bagi siswa – siswi, kita korelasikan nilai – nilai Huma Betang dengan sikap anti perundungan baik di sekolah ataupun di luar sekolah. Perundungan bisa berbentuk verbal ataupun non verbal sehingga harapannnya siswa mampu memahami hal tersebut,” jelas Suprayitno.
Sementara itu, Slamet Miharto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 6 Palangka Raya menyambut baik adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang digagas oleh tim dari Universitas Palangka Raya di SMPN 6 Palangka Raya.
“Kegiatan semacam ini sangat baik sebagai upaya memberikan pemahaman baru dan wawasan baru bagi kami keluarga besar SMPN 6 Palangka Raya. Harapanya kegiatan kolaborasi seperti ini akan terus berlanjut dan SMPN 6 Palangka raya akan dengan senang hati menjalin kerjasama lagi kedepannya,” ungkap Slamet.
Editor: Andrian