INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Taman Sungai Bu’un, yang dibangun dengan harapan besar untuk mempercantik kawasan Pasar Indrasari di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), kini menjadi sorotan publik. Proyek yang menelan anggaran fantastis sebesar Rp 4 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut, diharapkan mampu mengubah citra pasar sebagai tempat yang kumuh dan kotor. Namun, kenyataan yang terlihat saat ini jauh dari ekspektasi masyarakat.
Taman yang diresmikan pada tahun 2020 ini, kini terlihat tidak terawat dan cenderung kumuh. Rumput-rumput liar tumbuh tinggi, sampah berserakan di berbagai sudut, dan beberapa papan kayu di taman tersebut bahkan hilang. Kondisi ini sangat disayangkan oleh warga sekitar yang awalnya berharap taman ini bisa menjadi area hijau yang nyaman untuk bersantai.
“Taman ini dulu dibangun dengan harapan bisa memberikan suasana segar dan asri di sekitar Pasar Indrasari, tapi sekarang malah terlihat seperti tempat yang terbengkalai,” ujar Rahmat salah satu warga Pangkalan Bun, Senin (26/8/2024).
Keberadaan Taman Sungai Bu’un diharapkan dapat mendukung konsep dasar ruang terbuka hijau yang ramah lingkungan, memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli di pasar. Selain itu, taman ini juga direncanakan menjadi tempat rekreasi masyarakat Kobar untuk menikmati keindahan bantaran Sungai Bu’un dan Sungai Arut. Namun, seiring berjalannya waktu, taman ini justru seakan ditinggalkan dan tidak mendapatkan perawatan yang semestinya.
Para penjual di Pasar Indrasari juga turut mengeluhkan kondisi taman yang tidak lagi terurus. Mereka menyayangkan potensi taman yang seharusnya bisa menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan kenyamanan berbelanja, kini justru menjadi pemandangan yang kurang sedap dipandang.
“Sangat disayangkan, taman yang dulu sangat dinantikan kehadirannya sekarang malah jadi kumuh. Kami berharap pemerintah bisa segera memperbaiki kondisi ini,” keluh Rina satu pedagang di Pasar Indrasari.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kobar, Hasyim Mualim, saat dihubungi terkait kondisi ini, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap Taman Sungai Bu’un. “Kami akan meninjau kembali kondisi taman dan melakukan upaya perbaikan yang diperlukan. Kami memahami kekhawatiran masyarakat dan akan berusaha untuk mengembalikan fungsi taman sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada langkah konkret yang terlihat di lapangan. Warga berharap pemerintah daerah segera bertindak agar Taman Sungai Bu’un dapat kembali menjadi area hijau yang nyaman dan asri, sesuai dengan tujuan awal pembangunannya.
Dengan situasi yang ada, masyarakat Kotawaringin Barat semakin sadar akan pentingnya peran serta semua pihak dalam menjaga dan merawat fasilitas publik. Jika dibiarkan begitu saja, bukan hanya nilai estetika yang hilang, tetapi juga kepercayaan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur yang ada di daerah ini.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit