INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Suhaemi, menyampaikan paparan tentang “Isu Strategis dan Kepemimpinan Kinerja Organisasi” kepada peserta Diklat Kepemimpinan Administrator Provinsi (PKA) Kalimantan Tengah Tahun 2022 di Aula BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah pada Senin, 15 Juli 2024.
Dalam sesi tersebut, Suhaemi menyampaikan dua topik utama, yaitu kepemimpinan kinerja dan konten strategis. Ia menekankan bahwa kepemimpinan mencakup kapasitas individu untuk memengaruhi, membimbing, dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini mencakup pengambilan keputusan yang tepat, koordinasi tim yang efektif, inspirasi anggota tim, dan pembinaan hubungan yang positif.
“Kepemimpinan dapat dilakukan dalam berbagai lingkungan, termasuk organisasi, komunitas, politik, dan lingkungan lainnya,” kata Suhaemi.
Selain itu, dengan mengacu pada wawasan Peter Drucker, John C. Maxwell, dan Warren Bennis, ia menguraikan lima gaya kepemimpinan berbeda yang dapat diadopsi oleh para pemimpin: kepemimpinan otoriter, di mana para pemimpin memegang kendali penuh dan membuat keputusan sepihak; kepemimpinan demokratis, yang melibatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan dan menghargai kontribusi mereka; kepemimpinan transformasional, yang dicirikan oleh para pemimpin yang membangun visi yang kuat dan menginspirasi anggota tim untuk mencapai potensi penuh mereka; kepemimpinan transaksional, di mana para pemimpin memanfaatkan penghargaan dan hukuman untuk mendorong kinerja tim menuju tujuan tertentu; dan kepemimpinan situasional, yang mengharuskan para pemimpin untuk menyesuaikan gaya mereka berdasarkan keadaan dan kebutuhan anggota tim mereka. Kepemimpinan karismatik juga disorot, di mana para pemimpin memiliki daya tarik pribadi yang kuat dan kemampuan untuk memengaruhi orang lain secara signifikan.
Penting untuk menyadari bahwa tidak ada gaya kepemimpinan tunggal yang berlaku secara universal untuk semua situasi. Pemimpin yang efektif di era VUCA sering kali mengadopsi perpaduan berbagai pendekatan kepemimpinan, yang disesuaikan dengan tuntutan situasi dan persyaratan tim mereka. Kemampuan untuk bersikap fleksibel dan adaptif sangat penting ketika menghadapi tantangan rumit yang menjadi ciri lingkungan VUCA, seperti yang dicatat oleh Suhaemi.
Dalam konteks era VUCA, yang meliputi Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, dan Ambiguitas, sifat kepemimpinan yang efektif menyimpang dari paradigma tradisional karena prevalensi perubahan yang cepat dan tidak dapat diprediksi. Gaya kepemimpinan yang mungkin terbukti lebih relevan dalam mengatasi tantangan VUCA meliputi kepemimpinan transformasional, kepemimpinan kolaboratif, kepemimpinan adaptif, kepemimpinan inovatif, dan kepemimpinan yang menumbuhkan budaya belajar.
Suhaemi lebih lanjut menguraikan konsep isu strategis. Isu strategis didefinisikan sebagai tantangan atau topik signifikan yang memengaruhi keseluruhan lintasan dan keberhasilan suatu organisasi, perusahaan, atau entitas serupa. Isu-isu ini biasanya memiliki implikasi jangka panjang dan memerlukan keputusan dan tindakan strategis untuk penyelesaiannya.
Berikut ini menguraikan beberapa karakteristik dan atribut mendasar dari isu-isu strategis, termasuk relevansinya. Isu-isu strategis terkait erat dengan tujuan organisasi dan lingkungan eksternalnya. Isu-isu tersebut berkaitan dengan faktor-faktor yang penting bagi keberhasilan dan keberlanjutan jangka panjang organisasi. Jika tidak ditangani dengan tepat, isu-isu strategis dapat berdampak besar pada organisasi, yang memengaruhi kinerja, reputasi, pertumbuhan, keberlanjutan, dan kemampuan keseluruhannya untuk mencapai tujuannya.
Penulis: Redha
Editor: Andrian