INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Salah satu dari sekian Alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Ahmada mendukung proses alih status IAIN Palangka Raya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Menurut Ahmada, peralihan itu tentu bukan proses yang mudah. Karena selain memerlukan waktu yang panjang, pembahasannya juga perlu disiapkan dengan matang.
“Saya kira kita sebagai alumni pasti menyambut baik rencana tersebut. Akan tetapi itukan tidak mudah, oleh karenanya semua proses yang harus dilalui itu harus disiapkan baik-baik,” ucap Ahmada, Selasa 18 Januari 2022.
Dia menambahkan bahwa setidaknya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh IAIN Palangka Raya untuk alih status menjadi UIN.
Diantaranya adalah jumlah mahasiswa yang cukup, jumlah fakultas dan jurusan yang memadai. Serta jumlah tenaga pendidik yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
“Kan ada banyak syaratnya, setidaknya jumlah mahasiswa kalau tidak salah saya harus 15 ribu mahasiswa, atau juga jumlah dosen kita. Itukan juga harus diperhatikan,” tutur pria yang juga merupakan Komisioner Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Provinsi Kalteng tersebut.
Namun demikian, Ahmada yakin dan optimis alih status IAIN Palangka Raya menjadi UIN itu akan tercapai. Hal itu karena berkaca dari beberapa kampus Islami lainnya yang juga berhasil melakukan alih status tersebut.
Tidak hanya itu, mengingat saat ini juga hanya IAIN Palangka Raya yang statusnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri keagamaan di Kalimantan Tengah, maka dia optimistis hal tersebut bisa terwujud.
“Kalau untuk niat baik kita sebagai alumni ya harus dukung ya, dan saya yakin semua alumni juga mendukung. Kami optimistis ini bisa terwujud, meski tantangannya akan ada kedepannya,” tutup Ahmada.
Editor: Andrian