INTIMNEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kalimantan Tengah, Baru I Sangkai mengaku tidak sengaja menginjak salah seorang mahasiswa yang tergeletak saat unjuk rasa berlangsung di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin (14/11) kemarin. Menurutnya, insiden penginjakan tersebut berlangsung cepat.
Baru I Sangkai mengatakan, dirinya tidak tahu jika yang terjatuh itu mahasiswa atau bukan. Yang jelas kata dia, mereka tergabung dalam aliansi GERAM yang berniat menurunkan Bendera Merah Putih.
“Itu yang kita jaga, itu lambang negara-kan. Kita jaga, jangan sampai ada orang yang mau menurunkan lambang negara kita,” ujarnya saat dikonfirmasi usai unjuk rasa.
Menurut Baru I Sangkai, unjuk rasa seharusnya berjalan aman dan damai, tidak harus seperti itu.
“Kalau mahasiswa biasanya melakukan aksi harus beretika. Pihaknya hanya mengawal, begitu juga anggota kepolisian sudah beberapa kali mengingatkan jangan anarkis dan sudah teriak-teriak jangan,” terangnya
Sebuah video berdurasi 10 detik yang memperlihatkan keributan yang terjadi saat aksi unjuk rasa yang dilakukan GERAM di Kantor Gubernur Kalteng, Senin (14/11) sore hari.
Dalam video tersebut terlihat seorang mahasiswa peserta unjuk rasa terjatuh. Di saat bersamaan juga ada seorang pria berbaju hitam yang diduga Kasatpol PP Palangka Raya terlihat menginjak berulang kali kepala pemuda yang terkapar tersebut.
“Woi woi kepala itu pak, jangan diinjak-injak pak,” seru seorang peserta yang merekam perbuatan tersebut. (**)
Editor: Irga Fachreza